Ilustrasi, KH Said Aqil Siradj dan Presiden Jokowi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengkritik paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, langsung di hadapan Presiden Jokowi.
Menurut Kiai Said, kebijakan itu belum menyentuh rakyat Indonesia secara menyeluruh, terutama warga Nahdlatul Ulama.
“Paket kebijakan ekonomi sudah 14 kali. Tapi belum menyentuh warga NU yang paling bawah,” ujar Said Aqil dalam acara Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Grand Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018), sebagaimana dilansir Kompas.com.
Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja hadir dalam acara itu. Kiai Said kemudian menyebutkan tetangganya di kampung halamannya di Cirebon yang dinilainya belum ada perubahan dari sisi kapasitas ekonomi.
Menanggapi hal ini, Prof Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) melalui akun twitternya @na_dirs, Ahad (22/07/2018) menyatakan, “Kiai NU ya begini. Program bagus didukung. Program yang bermasalah ya langsung dikritisi di depan orangnya.”
Gus Nadir menyebut, bahwa kiai NU tidak menggunakan fitnah dan mencela di belakang, tapi mlipir (menghindar) ketika berhadap-hadapan.
“Ayo Pak Jokowi masih ada waktu berbenah. Dengarkan suara para Kiai,” tegas Gus Nadir menambahkan.
(Kompas/Duta-Islam/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar