Hamad bin Isa Al-Khalifa
Pernyataan itu diutarakannya setelah raja Bahrain pada Kamis bertemu dengan anggota suku Al Nuaim di Manama, menunjuk pembentukan dinasti Al-Khalifa di al-Zubarah, utara Qatar dan kontrol atas suku-suku di Semenanjung Qatar sejak 1762.
Raja dari kerajaan oleng, Hamad bin Isa Al-Khalifa mengklaim atas kedaulatan kerajaan Qatar yang memicu kontroversi publik.
Pernyataan raja Bahrain yang diterbitkan oleh surat kabar Akhbar al-Khaleej, pada Sabtu, 18/08/18, mengenai kontrol Al-Khalifa atas Qatar sejak 1762 oleh banyak ahli dianggap sebagai langkah anti-Qatari yang disengaja.
Pernyataan itu diutarakannya setelah raja Bahrain pada Kamis bertemu dengan anggota suku Al Nuaim di Manama, menunjuk pembentukan dinasti Al-Khalifa di al-Zubarah, utara Qatar dan kontrol atas suku-suku di Semenanjung Qatar sejak 1762.
Menurut Kantor Berita Bahrain, Hamad mengatakan, Al-Khalifa mendirikan keamanan dan kemakmuran sampai Al-Zubarah menjadi bagian dan tujuan politik, ekonomi dan peradaban terkemuka di wilayah Teluk Persia.
"Kami memiliki hubungan dengan orang-orang Zubarah berdasarkan kekerabatan, sejarah umum dan tujuan bersama, tetapi kami tidak akan pernah melupakan serangan 1937, yang menargetkan pembunuhan dan pemindahan paksa orang-orang Zubarah, kami tidak akan melupakan agresi ilegal terhadap Zubarah dan Dible," kata penguasa Bahrain yang sedang oleng tersebut.
Pada 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dan menjatuhkan sanksi terhadap Qatar, menuduh negara itu membiayai kelompok-kelompok ekstremis dan mendukung terorisme.
(Akhbar-Al-Khaleej/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar