Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Marsudi Suhud menanggapi dengan santai pernyataan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD yang menyatakan dirinya merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pengurus PBNU.
Hal itu dikatakan Mahfud untuk merespon pernyataan Ketua PBNU Said Aqil Sirajd yang menyebut bahwa Mahfud MD bukanlah kader NU
Marsudi mengatakan bahwa terdapat guyonan di kalangan pengurus PBNU yang mengatakan bahwa ada suatu kabar tersebar yang menyebut bahwa Mahfud adalah NU.
Ia mengatakan bahwa kabar itu adalah fitnah dan tak dibenarkan karena nama Mahfud sebenarnya adalah Mahfud MD.
"Itu di lantai 1 sampe lantai 8 gedung PBNU guyonannya begitu. Mahfud itu memang bukan NU, fitnah kalau benar. Yang benar apa? Ya Mahfud MD. Mahfud NU itu memang enggak benar, yang benar ya Mahfud MD," goyon Marsudi saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (15/8).
Lebih lanjut, Marsudi lantas mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek terlebih dulu nama Mahfud MD yang sebenarnya dari berbagai sumber.
Ia mengatakan bahwa nama lengkap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu adalah Muhammad Mahfud MD, bukanlah Muhammad Mahfud NU.
"Lah kalau Mahfud NU cari aja di KTP-nya atau ditulisan bukunya, Mahfud NU mana ada, yang bener ya Mahfud MD," ujarnya.
Marsudi mengatakan bahwa para para kader NU dan pengurus PBNU sudah terbiasa dengan guyonan politik semacam itu.
Ia lantas enggan merespon lebih jauh soal pernyataan Mahfud menolak pernyataan Said Aqil soal dirinya bukan kader NU.
"Saya kan enggak denger dari kiai Said ya, saya enggak dengar langsung dari dia. Yang saya denger gitu guyonannya seperti itu," ujarnya.
Selain itu, Marsudi juga enggan berkomentar soal tuduhan Mahfud yang menyatakan bahwa Ma'ruf Amin adalah orang yang menyuruh PBNU mengeluarkan ancaman kepada Joko Wudodo agar memilih cawapres dari NU.
Ia menyatakan bahwa dirinya tak mengetahui persoalan tersebut dan hanya bisa dijawab oleh Ma'ruf Amin sendiri.
"Lah saya enggak ngerti nyuruh atau tidaknya," kata dia.
Mahfud sendiri pernah menjelaskan soal makna MD dibelakang namanya. Mantan menteri pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjelaskan saat masih duduk di bangku sekolah dulu, kawan sekelasnya memiliki nama yang sama. Sehingga nama MD ditambahkan agar menjadi pembeda. MD sendiri diambil dari inisial nama ayahnya.
(CNN-Indonesia/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar