Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Viral! Tolak Rekomendasi Ijtimak Ulama, FPI Tarik Dukungan ke Prabowo

Viral! Tolak Rekomendasi Ijtimak Ulama, FPI Tarik Dukungan ke Prabowo

Written By Unknown on Jumat, 10 Agustus 2018 | Agustus 10, 2018

Ilustrasi: Ijtimak GNPF Ulama

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya menetapkan dan memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno untuk mendampinginya dalam kontestasi Pemilihan Presidan (Pilpres) 2019.

Sebelumnya ijtimak ulama telah menyampaikan rekomendasi Cawapres bagi Prabowo, yaitu Habib Salim Segaf Jufri dan Ustad Abdul Somad, namun dinamika politik mendorong munculnya sejumlah nama lain.

Dua nama yang diajukan GNPF-U adalah KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dan Ustaz Arifin Ilham. Persaudaraan Alumni 212 juga menyodorkan nama yang sama ke Prabowo.

“GNPF telah menyampaikan kepada Bapak Prabowo tadi bahwa diharapkan agar Bapak Prabowo maju didampingi oleh ulama,” kata Yusuf di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Namun rekomendasi tersebut tidak diindahkan oleh Prabowo dan pada akhirnya memilih kader Gerindra, Sandiaga Uno sebagai Cawapres 2019 dan menolak rekomendasi Ijtimak Ulama.

Prabowo dengan kata lain sebenarnya menolak Ijtimak Ulama dan hanya ingin keuntungan dari GNPF Ulama.

Wasekjen Demokrat, Andi Arief menuding Sandiaga Uno membayar PKS dan PAN sebesar Rp 500 miliar agar bisa diterima sebagai cawapres Prabowo. Dia memastikan tidak berbohong atas tudingannya tersebut.

Sementara itu Ketua Umum FPI Ustad Sobri Lubis mengungkapkan terkait pilihan Cawapres Prabowo yang dimanan melalui hasil ijtimak ulam sudah direkomendasikan sejumlah nama.

Namun kata Sobri “Apabila Prabowo Subianto menolak Cawapres dari kalangan ulama yang direkomendasikan oleh Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab maka kami akan menarik dukungannya terhadap Prabowo Subianto.

Manuver politik Prabowo Subianto sangat kental dengan kepentingan kekuasaan sehingga cenderung memanfaatkan pihak-pihak yang selama ini telah memberikan dukungannya.

Bahkan Prabowo tidak segan mengkhianati kepercayaan dan dukungan tersebut, maka apabila dirinya nanti menjadi pemimpin, masyarakat bisa saja dikorbankan untuk mencapai kepentingan pribadinya.

(Bidik-Data/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: