Donald Trump, Presiden Amerika Serikat di Sidang Umum PBB
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat dalam penampilan keduanya di Majelis Umum PBB memproklamasikan perang melawan multilateralisme internasional.
Donald Trump dihadapan puluhan kepala negara dan wakil senior negara-negara dunia mengatakan, kami menolak globalisasi dan menerima ideologi patriotik.
Sungguh, Trump adalah Presiden Amerika Serikat yang paling berusaha menjauhi dunia International dalam sejarah panjang 70 tahun pendirian PBB. Organisasi ini didirikan dengan upaya para pemimpin negara-negara dalam perang melawan NAZI, termasuk Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Kantor PBB berpusat di New York City. Selama 70 tahun, Amerika Serikat bukan hanya negara yang paling memanfaatkan PBB, tetapi selama periode ini, Amerika Serikat dikenal sebagai pelindung tatanan internasional berdasarkan kemitraan internasional.
Tentu saja, tatanan internasional ini pada akhirnya untuk mengamankan kepentingan politik, ekonomi, dan bahkan budaya Amerika Serikat. Oleh karena itu, Washington sangat melindungi strukturnya, tapi sejak beberapa tahun yang lalu, menyusul krisis ekonomi dan munculnya masalah keamanan politik-keamanan di dunia, pendekatan anti-globalisasi partisipatif pertama kali muncul di Eropa, khususnya di Inggris, dan kemudian menyeberangi Atlantik lalu mengantarkan Donald Trump ke Gedung Putih pada pemilu presiden 2016.
Trump tidak berpengalaman di sektor kebijakan publik, tapi menjadi wakil dari gerakan nasionalis Amerika Serikat yang mendefinisikan tatanan dunia saat ini bertentangan dengan kepentingan dan maslahat Amerika Serikat. Untuk itu Trump ingin membangun sistem baru berlandaskan hegemoni mutlak dan tak terbantahkan di dunia. Bagi kelompok nasionalis Amerika serikat yang menyaksikan menurunnya kekuatan nasional dan retaknya imperatur Amerika serikat, tujuan mereka dapat disimpulkan dalam satu frsa "First America".
Dalam kerangka slogan "First America", semua yang yang secara internasional berkontribusi sedang ditinggalkan. Bagi Amerika yang diinginkan Trump atau dengan ungkapan yang lebih tepat, bagi kelompok nasional Amerika, tatanan internasional yang ada saat ini terbentuk dari p erkembangan pasca Perang Dunia II dan tidak menjamin superioritas Amerika Serikat atas dunia. Oleh karenanya harus segera diubah secepat mungkin.
Amerika Serikat yang sebelumnya menginisiasi pembentukan organisasi-organisasi internasional dan segera mempercepat globalisasi di dunia, kini sedang berhadap-hadapan dengan dunia. "First America" hanya membawa Amerika Serikat saja, tidak yang lain. Selama dua tahun lalu, mereka yang berkuasa di Gedung Putih adalah orang-orang yang anti globalisasi dan kini kesenjangan antara komunitas internasional dan Amerika Serikat semakin melebar.
Di awal dekade ketiga abad kedua puluh satu, tampaknya dunia berada pada persimpangan yang menentukan. Dengan kata lain, dunia harus menyerah dan merealisasikan slogan "First America", dalam hal ini keputusan Presiden Amerika serikat akan memiliki keputusan yang mengikat untuk dunia, atau dunia melawan penghancuran struktur partisipasi dunia dan membayar biayanya.
Tampaknya dunia telah memutuskan untuk memilih jalan kedua. Tawa dan kegaduhan yang tercipta di awal pidato Trump di Sidang Umum PBB menunjukkan bahwa komunitas internasional tidak dapat menerima unilateralisme Amerika Serikat yang hanya memikirkan kepentingan Amerika.
Ben Rodhes, mantan Penasihat Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat di laman Twitternya menulis, sulit untuk memahami kedalaman konsekuensi dari ejekan terhadap institusi terpenting pemerintah Amerika Serikat oleh para pemimpin dunia.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar