Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Rabu (26/9) sore saat bertemu dengan sejumlah komandan, pejuang, veteran dan seniman menyebut memori para pejuang di era Perang Pertahanan Suci dan keluarga mereka sebagai harta karun yang tak tergantikan serta investasi bangsa Iran.
Ayatullah al-Udzma Khamenei dalam pertemuan ini menilai era perang pertahanan suci sebagai penerjemah kondisi konstelasi kekuatan di dunia yang dikuasai kubu hegemoni, seraya memaparkan, kita harus mewujudkan sebuah gerakan untuk menerjemahkan karya-karya tulis, mengekspor hasil-hasil seni dan film-film Perang Pertahanan Suci, guna menyampaikan kepada dunia pesan semangat keimanan, jihad dan bangsa Iran tidak terkalahkan.
Era Perang Pertahanan Suci, delapan tahun perang yang dipaksakan rezim Baath terhadap Iran dari 1980-1988, merupakan periode emas dalam sejarah Revolusi Islam Iran, dimana saat ini telah memasuki tahun keempat puluh dengan penuh kejayaan. Delapan tahun perang yang dipaksakan telah menjadi "pusat pelatihan cinta, percaya diri, pengorbanan, perlawanan dan keberanian". Semua ini terejawantahkan dalam satu ucapan terkenal Imam Khomeini ra, pendiri Republik Islam Iran, "Kita Bisa".
Moto "Kita Bisa" adalah ciri khas dari delapan tahun era Perang Pertahanan Suci. Karena satu sisi medan perang adalah rezim kriminal Saddam dan para pendukungnya yang memberi mereka semua senjata modern waktu itu. Sisi lain dari perang, yaitu front Islam, tapi diberi sanksi dan bahkan dicegah untuk menyediakan sarana sekecil apa pun.
Situasi yang tidak setara ini menggambarkan kebrutalan yang mengatur perang oleh sistem hegemoni. Tetapi para pejuang Islam berdasarkan pada "keimanan, pengorbanan, kasih sayang dan jihad" mereka menulis pedoman cinta dan tak terkalahkan. Mereka tegar menghadapi musuh dengan senjata perang paling modern dan bahkan senjata kimia yang akhirnya berhasil meruntuhkan perimbangan kekuatan hegemoni global.
"Semangat jihad" dan "Bangsa Iran tak terkalahkan" yang mempengaruhi era Perang Pertahanan Suci berubah menjadi prinsip pasti dalam Revolusi Islam Iran. Prinsip vital ini mampu mengalahkan konspirasi dan rencanan jahat para musuh di pelbagai periode dalam sejarah Revolusi Islam Iran. Kemenangan spiritual menghadapi kezaliman dan kebrutalan era Perang Delapan Tahun yang dipaksakan, bahkan musuh tidak segan-segan menggunakan senjata kimia. Semangat ini pula yang memberikan kekuatan kepada para bangsa Iran tidak membiarkan satu jengkal tanah Iran dikuasai oleh musuh.
Sekaitan dengan hal ini, Ayatullah Khamenei mengatakan, para pejuang perang pertahanan suci melalui aksinya menggambarkan realita dunia yang kejam dan zalim serta jauh dari spiritualitas dan keadilan saat itu. Gambaran ini harus disampaikan kepada masyarakat dunia.
Membaca kembali karya-karya yang tak terlupakan dari era Perang Pertahanan Suci dalam bentuk film dan memori dan publikasi dalam berbagai bahasa di dunia sama dengan memperkenalkan identitas budaya-spiritual dari bangsa Iran. Dengan demikian menjadi jelas bagi semua orang bahwa bangsa Iran bahkan tidak mundur dalam situasi terburuk. "Perlawanan" dan "Pengorbanan" tidak terbatas pada era tertentu dan hari ini, ketika musuh-musuh Revolusi Islam telah meningkatkan tekanan terhadap bangsa sejarawan Iran, semangat itu sangat efektif.
Menurut Rahbar, sebagaimana di awal kemenangan Revolusi Islam Iran dan era Perang Pertahanan Suci, rancangan kekuatan arogan untuk mencerabut tunas Revolusi Islam gagal dan terpaksa mundur, hari ini dengan bertawakal kepada Allah Swt, semangat dan bekerja, rencana mereka ini juga akan gagal.
Perang ekonomi dan sanksi zalim yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat dan mengajak negara-negara lain untuk melakukan yang sama agar menurut mereka Iran dapat menyerah, pada dasarnya hanya pengulangan cara kezaliman dan kebrutalan kekuatan arogan selama di era Perang Pertahanan Suci. Tapi pengalam di era Delapan Tahun ini menunjukkan Republik Islam Iran mampu melewatinya dengan sukses dan dalam sejarah tercatat Iran tidak pernah mundur menghadapi kezaliman.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar