US Ambassador to NATO Kay Bailey Hutchison.
Amerika Serikat mengancam akan melakukan serangan militer preemptif terhadap Rusia jika negara itu tidak menghentikan pengembangan sistem rudal jelajah yang dilarang.
Washington mengklaim Moskow melanggar perjanjian Perang Dingin dan mengembangkan rudal jelajah darat yang dapat memberdayakan Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir ke Eropa dalam waktu singkat. Rusia telah berulang kali membantah pelanggaran tersebut.
"Pada titik itu, kami akan melihat kemampuan untuk menghapus rudal (Rusia) yang bisa menghantam salah satu negara kami," kata duta besar AS untuk NATO Kay Bailey Hutchison pada konferensi pers hari Selasa (2/10) di Brussels.
"Langkah-langkah kontra (oleh Amerika Serikat) untuk menghapus rudal yang sedang dikembangkan oleh Rusia yang melanggar perjanjian," tambahnya. "Mereka sedang memperhatikan."
Rusia sejauh ini belum berkomentar mengenai ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dikeluarkan oleh pejabat tinggi AS yang ditempatkan secara permanen di markas NATO.
Di masa lalu, Moskow mengatakan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Washington untuk melestarikan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak-Menengah 1987, dan akan mematuhi undang-undang dan peraturannya jika Amerika Serikat melakukannya.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar