Interpol President Meng Hongwei (Foto: Facebook).
Secara terpisah, otoritas Prancis sedang menyelidiki insiden hilangnya Meng ini. "Prancis menyelidiki situasi terkait Presiden Interpol dan khawatir soal ancaman yang diterima istrinya," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Otoritas China memberikan keterangan soal Bos Kepolisian Internasional atau Interpol, Meng Hongwei, yang dilaporkan hilang misterius sejak akhir September lalu. Otoritas China menyatakan bahwa Meng sedang diselidiki atas dugaan tindak kriminal.
Kabar soal hilangnya Meng (64) terungkap setelah sang istri, Grace Meng, melaporkan hilangnya sang suami ke polisi Prancis. Sejak menjabat Presiden Interpol tahun 2016, Meng bersama istri dan dua anaknya tinggal di Prancis, tempat markas Interpol berada.
Kepada polisi Prancis, sang istri mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan Meng sejak 25 September. Meng menghilang misterius usai pergi ke negara asalnya, China. Tak diketahui pasti tujuan Meng ke China. Juru bicara Interpol menolak menjawab saat ditanya apakah Meng ada tugas resmi di sana.
Seperti dilansir CNN dan AFP, Senin (8/10/2018), dalam pernyataan pada Sabtu (6/10) lalu, Sekjen Interpol Jurgen Stock menyatakan pihaknya telah meminta klarifikasi dari pemerintah China soal status Meng.
Jawaban dari otoritas China datang pada Senin (8/10) waktu setempat. Komisi Pengawasan Nasional dalam pernyataannya yang hanya satu kalimat menyebut Meng sedang diselidiki oleh pihaknya. Diketahui bahwa Komisi Pengawasan Nasional merupakan badan antikorupsi tertinggi di China.
"(Meng) Sedang diselidiki oleh Komisi Pengawasan Nasional atas dugaan pelanggaran hukum," demikian pernyataan Komisi Pengawasan Nasional tanpa menjelaskan lebih lanjut. Tidak diketahui pasti dugaan pelanggaran hukum yang menjerat Meng.
Keterangan terbaru dari istri Meng pada Minggu (7/10) waktu setempat menyebut dirinya mendapat pesan aneh via nomor WhatsApp milik suaminya. Pesan itu berbunyi 'Wait for my call' yang disertai gambar emoji sebuah pisau. Isi pesan itu diungkapkan Grace kepada wartawan setempat.
Menanggapi jawaban otoritas China soal suaminya, Grace menuturkan kepada AFP bahwa kasus suaminya akan diawasi oleh 'hukum internasional dan opini publik internasional'. Grace menyebut situasi yang menjerat suaminya sebagai 'kejatuhan politik'.
Secara terpisah, otoritas Prancis sedang menyelidiki insiden hilangnya Meng ini. "Prancis menyelidiki situasi terkait Presiden Interpol dan khawatir soal ancaman yang diterima istrinya," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Prancis.
Diketahui bahwa Meng Hongwei merupakan Presiden Interpol pertama yang berasal dari China. Setelah dia dilantik pada 2016 lalu, untuk masa jabatan 4 tahun, Meng bersama istri dan kedua anaknya tinggal di Prancis. Sebelumnya, Meng sempat menjabat sebagai Wakil Menteri untuk Keamanan Publik China dan sempat memimpin cabang Interpol di China.
Laporan media Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), menyebut Meng 'diamankan' untuk ditanyai usai mendarat di China, pekan lalu. Laporan SCMP itu mengutip sumber yang tak disebut namanya. Tidak disebut lebih lanjut di mana keberadaan Meng saat ini.
Insiden menghilangnya Meng ini memiliki indikasi serupa dengan hilangnya sejumlah pejabat senior China lainnya, yang diduga melanggar aturan Partai Komunis China, yang terkadang terkait praktik korupsi. Biasanya, para pejabat senior China yang hilang akan muncul kembali saat disidang.
(AFP/Detik/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar