Sekitar sepuluh wartawan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, 19 Oktober 2018, mengecam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. (Foto: Faisal Assegaf/Albalad.co)
Menteri luar negeri Arab Saudi berkunjung ke Jakarta awal pekan depan.
Sepuluh wartawan hari ini berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Mereka mengecam pembunuhan dilakukan terhadap Jamal Khashoggi di dalam kantor Konsulat Arab Saudi di Kota Istanbul, Turki, Selasa dua pekan lalu.
Hasil penyelidikan polisi Turki menyebut Khashoggi disiksa dan dimutilasi hingga tewas.
Ini merupakan protes pertama di Indonesia atas pembunuhan Khashoggi, wartawan kerap mengkritik kebijakan pemerintah Arab Saudi. Para pengunjuk rasa membawa beragam spanduk. Di antaranya bertulisan "Mengapa Dia Harus Dipenggal?", "Jurnalisme Bukan Kejahatan, Usut Tuntas Hilangnya Jamal Khashoggi", dan "Journalists Are Not Animals, Don't Butcher Journalists".
Koordinator pengunjuk rasa, Fira Abdurrahman, menjelaskan Arab Saudi telah melanggar hak asasi manusia karena membunuh warga negaranya sendiri atas dasar perbedaan ideologi, atas dasar profesinya sebagai jurnalis. Karena itu dia menuntut pemerintah Arab Saudi mengumumkan secara terbuka mengenai nasib dan keberadaan Khashoggi, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal.
"Maka kerajaan Arab Saudi harus bisa menjelaskan kepada publik dan bahkan bertanggung jawab atas dugaan yang terjadi terhadap Jamal Khashoggi," katanya.
Terkait kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adil al-Jubair ke Jakarta awal pekan depan, Fira meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mencari penjelasan tentang nasib Khashoggi kepada koleganya itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai meyakini Khashoggi benar-benar dibunuh. Dia menyatakan akan memberikan sanksi berat kepada Arab Saudi kalau terbukti menghabisi nyawa kolumnis surat kabar the Washington Post itu.
Pembunuhan terhadap Khashoggi ini dilakukan oleh 15 warga Arab Saudi terbang langsung dari Riyadh ke Istanbul, di hari Khashoggi bakal mengunjungi kantor Konsulat Saudi.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar