Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS ALQURAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS ALQURAN. Tampilkan semua postingan

Lomba Hafalan Al-Quran di Thailand


Asosiasi Dunia Al-Rahmat menggelar lomba hafalan Al-Quran di Thailand dengan menghadirkan 95 qari dan hafizh dari 20 pusat hafalam Al-Quran.

Asosiasi Dunia Al-Rahmah yang berafiliasi dengan Asosiasi Reformasi Sosial Kuwait menggelar lomba hafalan Al-Quran tersebut di selatan Thailand.

Setelah bertanding dalam lima tingkatan dan peringkat, 18 peserta dinyatakan lolos.

“Lomba ini menunjukkan perhatian Asosiasi Dunia Al-Rahmah untuk menciptakan manusia yang mengemban pesan agung Islam sebagai sebuah peradaban,” ujar Ali Al-Rasyid kepala Al-Rahmah.

Menurut pengakuan Al-Rasyid, Al-Rahmah selalu berusaha untuk melanjutkan pelayanan Al-Quran. Hal ini adalah pusat utama aktifitas di negara-negara pusat aktifitas.

Al-Rasyid menandaskan, lomba tersebut bertujuan menanamkan kecintaan kepada Al-Quran dalam kalbu seluruh Muslimin serta mengaktifkan seluruh sekolah Islam dan pusat hafalan Al-Quran. Kerja sama yang sangat berpengaruh dalam mendidik generasi Qurani sangat membantu membaca, memahami, dan menghafalkan Al-Quran.

“Pendidikan Al-Quran merupakan salah satu pintu untuk memahami Islam dengan benar dan jujur. Menurut penegasan sabda Rasulullah saw, orang yang terbaik adalah ia yang belajar dan mengajarkan Al-Quran,” ujar Al-Rasyid.

(Al-Qabas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Musabaqoh Al-Quran Hadiah Khartoum Ke-9 Dalam Bingkai Galeri


Musabaqoh internasional Alquran Hadiah Khartoum ke-9 dimulai dengan dihadiri 51 negara, termasuk Iran dan Sudan.

Menurut laporan IQNA, musabaqoh internasional Alquran Hadiah Khartoum ke-9 memulai kinerjanya secara resmi pada Selasa (9/1), dengan dihadiri 71 kompetitor, di markas besar Alquran Sudan.

Mohammad Rasul Takbiri, delegasi Iran dalam musabaqoh internasional Sudan ke-9 melantunkan tilawah tahap kualifikasinya pada Selasa malam.

Takbiri menjawab pertanyaan-pertanyaan surah Ali Imran, Hud, dan Al-Mujadalah.

Babak kualifikasi musabaqoh adalah keputusan penyaringan atau pemilihan awal individu untuk hadir di auditorium utama musabaqoh.







(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dalam Dua Bagian Laki-laki dan Perempuan; Babak Kedua Hadiah Al-Quran Khartoum Dimulai Hari Ini


Babak kedua (final) musabaqoh internasional Alquran Khartoum ke-9 dimulai Selasa (9/1), dalam dua bagian, laki-laki dan perempuan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian Qatar Al Arab, musabaqoh internasional Alquran Khartoum ke-9 di bagian final dimulai Selasa dan akan terus berlanjut sampai 13 Januari mendatang.

Musabaqoh kelompok laki-laki mencakup hafalan seluruh Alquran disertai dengan tajwid dan tartil disertai dengan tafsir makna-makna Alquran dan di bagian perempuan mencakup hafalan seluruh Alquran disertai dengan tajwid dan tartil.

Menurut informasi terakhir Himpunan Alquran Sudan, jumlah negara partisipan dalam fenomena Qurani ini adalah 50 negara dan dengan 73 kompetitor.

Babak kualifikasi musabaqoh ini dimulai Minggu (7/1) dan terus berlanjut sampai hari ini, dan babak final kompetisi akan dimulai esok hari.

Sebelumnya diumumkan bahwa para partisipan musabaqoh ini disamping akan berkompetisi dalam pelbagai kategori, juga akan hadir di sejumlah seminar ilmiah, budaya dan kegiatan-kegiatan nasional negara ini.

Demikian juga, di sela-sela penyelenggaraan musabaqoh internasional Alquran hadiah Khartoum ke-9, Omar Abdul Kafi Shehata, dai religi Mesir dan sejumlah peneliti bidang keajaiban ilmiah Alquran dan sunnah Nabawi, tujuh penceramah ilmiah di pelbagai tempat ibukota Sudan akan hadir dalam acara penutupan musabaqoh ini.

Mohammad Rasul Takbiri, hafiz seluruh Alquran, akan menjadi delegasi negara Iran dalam musabaqoh ini.

Demikian juga, musabaqoh internasional Alquran Hadiah Khartoum ke-8 diselenggarakan tahun lalu, dengan partisipasi 74 partisipan dari 55 negara dunia, dan Mohammad Khakpour menjadi delegasi Iran dalam musabaqoh waktu itu.

(Al-Arab/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Widmannstetter, Sekretaris Paus Yang Menerjemahkan Al-Quran


Johann Albrecht Widmannstetter, teolog dan linguistik Jerman, yang memiliki peran signifikan dalam pembentukan cabang riset bernama Orientalistik di negara ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari canel telegram studi Islam dan Jerman (Eropa), Johann Albrecht Widmannstetter seorang teolog, linguistik, Orientalis dan diplomat Jerman yang memiliki peran signifikan dalam pembentukan cabang riset bernama Orientalistik di negara ini.

Di berbagai pusat ilmu pengetahuan Eropa, termasuk Roma, dia belajar berbagai ilmu seperti bahasa Arab dan bahasa Ibrani. Selanjutnya, dia juga bekerja dalam pelbagai waktu sebagai sekretaris paus di Vatikan.

Namun setelah kembali ke Jerman, selain terlibat secara politis dan diplomatis, dengan dukungan dari Duke of Bavaria (Duke: dari nama aristokrat Eropa), dia mendirikan sebuah perpustakaan yang didedikasikan untuk buku-buku tentang Orientalisme, salah satu perpustakaan Orientalisme tertua dan paling penting saat ini di dunia.

Kendati mengerti dan menguasai bahasa Arab, Widmannstetter menulis beberapa risalah dan buku tentang sejarah dan budaya negara-negara Arab, termasuk Suriah, selain itu juga menerjemahkan sebuah buku tentang tata bahasa Arab dan bahasa Syria penulisan Alquran dalam bahasa Latin.

Terjemahan Alqurannya diterbitkan di Nuremberg pada tahun 1540, namun nampaknya dicetak dalam jumlah terbatas, karena saat ini tidak ada jejaknya, dan hanya ada laporan yang menunjukkan akan adanya terjemahan semacam itu.

Namun, sampai sekarang banyak sekali tulisannya yang belum dipublikasikan, dan diyakini bahwa salinan terjemahan Alquran mungkin masih tersedia dalam manuskripnya.

Widmannstetter meninggal pada 1557 di kota Regensburg, Bavaria, Jerman.

(Cannel-Telegram/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bibliander; Teolog Kristen dan Penerjemah Al-Quran Dalam Bahasa Jerman


Theodor Bibliander, teolog, linguis, dan Orientalis Kristen yang terjemahan Alqurannya dipublikasikan pada tahun 1543 di kota Basel.

Menurut laporan IQNA dilansir dari canel Telegram Islam dan Jerman (Eropa), Alquran lebih dari 40 kali telah diterjemahkan oleh palbagai orang dalam bahasa Jerman, yang tentunya sebagian darinya bukanlah terjemahan lengkap dan kita juga tidak dapat menyebutkan jumlah pastinya dalam ranah riset dan studi dikarenakan banyaknya kinerja dalam bidang ini, karenanya dalam hal ini mayoritas mengupas contoh-contoh menonjol semata.

Theodor Bibliander, teolog, linguis, dan Orientalis Kristen yang terjemahan Alqurannya dipublikasikan pada tahun 1543 di kota Basel.

Theodor Bibliander termasuk kelompok pertama masyarakat berbahasa Jerman yang telah menerjemahkan Alquran. Theodor Bibliander adalah seorang teolog Kristen warga Swiss, yang telah bergabung dalam gerakan reformasi.

Di sepanjang masa belajarnya, selain teologi Kristen, ia juga mengajar bidang linguistik khususnya bahasa Ibrani dan timur (bahasa-bahasa Timur Tengah) dan demikian juga Orientalisme.

Setelah lulus, ia pergi ke Zurich dan mengajar di universitas. Tendensi spesialisnya adalah Perjanjian Lama dan analisis linguistik dari sejumlah teks.

Kursi Akademik Ulrich Zwinglis termasuk salah seorang yang menonjol gerakan Reformis religi dan pendeta Swiss dipasrahkan ke Bibliander pasca kematiannya, namun dengan bertolak karena Swiss berada di bawah otoritas teoritis dan intelektual dominan Jean Calvin, seorang teolog Protestan lain yang terkenal, dan Bibliander mengkritik banyak gagasannya, dia akhirnya pensiun pada 1560 dan meninggal empat tahun kemudian.

Selama kerjanya, teolog Kristen ini telah menerjemahkan "Perjanjian Baru" dan juga "Alquran". Sejatinya dia benar-benar menyempurnakan terjemahan pendeta Inggris Robert von Ketton, dan akhirnya terjemahan Alquran ini, yang merupakan terjemahan lengkap, diterbitkan di Basel, Swiss pada tahun 1543.

Namun, terjemahan Bibliander saat ini tidak dapat diakses dengan gampang dan hanya tersedia di beberapa perpustakaan.


(Cannel-Telegram/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kompetisi Pelbagai Warga Dalam Musabaqoh Al-Quran Emirat


Babak kualifikasi musabaqoh nasional Alquran hadiah Ras al-Khaimah ke-18 diselenggarakan dengan partisipasi pelbagai warga di negara ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian Emirat al-Etihad, babak kualifikasi musabaqoh ini di bagian laki-laki dimulai Rabu (3/1) dan terus berlanjut selama 5 hari.

Menurut laporan ini, babak kualifikasi musabaqoh Alquran hadiah Ras al-Khaimah Emirat ke-18 di bagian laki-laki juga dimulai Selasa (9/1) dan akan berlanjut sampai Jumat (12/1).

Ahmad Ibrahim Subaian, Sekjen hadiah Alquran Ras al-Khaimah Emirat dan Ketua Komite Tinggi Musabaqoh dengan mengisyaratkan sambutan luas pelbagai warga Emirat atas kompetisi ini mengatakan, musabaqoh ini diselenggarakan dengan pengawasan dan dukungan Syaikh Saud bin Saqr al-Qasimi.

Abdulrahman Megdad, Wakil Ketua komite penyelenggara musabaqoh juga dengan mengisyaratkan para juara terbaik babak kualifikasi akan masuk final dan berkompetisi satu sama lain pada bulan mendatang mengatakan, 763 kompetitor berpartisipasi di bagian laki-laki musabaqoh, sementara di hari pertama musabaqoh, 80 kompetitor berkompetisi satu sama lain.

(Al-Etihad/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Partisipasi 20 Negara Dalam Festival Al-Quran Irak ke-6


Festival Quran Sa’id bin Jubair ke-6 diselenggarakan dengan dihadiri para qori dari 20 negara Islam pada bulan mendatang.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Akbar al-Irak, Majid Atabi, Direktur media gubernur propinsi Wasit Irak dengan mengumumkan berita ini menegaskan, dalam pertemuan komite penyelenggara festival Quran Sa’id bin Jubair ke-6 diputuskan festival ini diselenggarakan bulan depan selama tiga hari.

Ia lebih lanjut dengan mengisyaratkan penyelenggaraan festival internasional Quran ke-6 dengan partisipasi sejumlah propinsi Irak menambahkan, festival ini mencakup penyelenggaraan musabaqoh pemilihan qori dan hafiz Quran terbaik di dunia Islam, pemaparan beografi Sa’id bin Jubair dan pemutaran klip-klip dengan tema kemenangan tentara dan mobilisasi masyarakat Irak dalam melawan kelompok teroris ISIS.

Atabi demikian juga menegaskan, sejumlah program hari pertama festival ini diselenggarakan di sisi makam Sa’id bin Jubair di 40 km kota Al-Kut, sejumlah program hari kedua di auditorium pertemuan kantor lokal kota Al-Kut, markas propinsi Wasit dan program hari ketiga di auditorium penyelenggaraan majelis Qurani di universitas Wasit.

Sa’id bin Jubair bin Hasyim al-Asadi adalah salah seorang pengikut Syiah Imam Sajjad as, hafiz, qori dan mufasir Alquran, yang syahid pada tahun 95 H, di tangan Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi.

(Akbar-Al-Irak/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Cina Masih Melarang Islam dan Al-Quran


Human Rights Watch menyatakan, Islam dan Al-Quran termasuk kata-kata yang dilarang oleh Cina. Para petinggi Peking masih melarang produk halal dipasarkan.

Menurut laporan HRW Al-Azhar, salah satu faktor yang mendorong Islam bisa maju di seluruh dunia adalah kesiapan Muslimin untuk hidup bersama dengan seluruh etnis, kaum, dan agama lain.

Berdasarkan laporan resmi dari pihak berwenang di Cina, warga muslim di negara ini berumlah sekitar 30 juta jiwa. Sementara itu, laporan resmi yang tersebar di luar Cina menegaskan bahwa jumlah mereka mencapai lebih dari 50 juta jiwa. Warga muslim Cina bukanlah para pendatang dan imigran yang baru masuk Cina. Mereka adalah penduduk pribumi asli di negara ini.

Warga muslim Cina banyak menghadapi tantangan dan krisis keagamaan. Tahun lalu, para petinggi Cina melarang beberapa nama Islami seperti Islam, Al-Quran, Makkah, Madinah Munawwarah, dan ibadah haji.

Menurut laporan banyak lembaga-lembaga internasional, para petinggi Cina melakukan kontrol ketat terhadap kehidupan pribadi dan tradisi keagamaan warga muslim, seperti pakaian khusus untuk wanita dan ritual khusus bulan Ramadhan.

Satu tatangan lain yang sedang dihadapi oleh warga muslim Cina adalah produk halal. Para petinggi Cina melarang banyak produk halal dipasarkan di pasar umum.

(Shada-Al-Balad/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Launching Simbol Al-Quran di Bangladesh


Sebuah arca Alquran dibuat dengan inspirasi dari arca serupa di kawasan sekitar Mekah, pagi ini dilaunching di kota Brahmanbaria.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Dhaka Tribun, arca ini dibangun dengan Fiberglass hingga ketinggian 5 meter dan lebar 2,5 meter.

Menteri Kehakiman dan Hak-hak Parlemen Bangladesh telah melaunching arca ini di hari kemarin, di hari terakhir tahun 2017.

Arca ini dibuat oleh salah seorang mahasiswa Fakultas Seni Rupa Universitas Dhaka di bawah pengawasan gubernur Brahmanbaria dan investasi Bank Pembangunan Asia dalam waktu 6 bulan.

Pada hari Sabtu, dilakukan revisi terakhir pada arca ini guna diresmikan hari berikutnya. Arca ini mengingatkan akan pentingnya memperhatikan keutamaan dan nilai-nilai Alquran dan Islam.

Polisi telah menyiapkan syarat-syarat yang diperlukan, termasuk keamanan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan program tersebut pada hari Minggu pagi.

(Dhaka-Tribune/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ayat-ayat Al-Quran Dengan Khat Shadiqin, Karya Gemilang Seniman Pakistan


Sayyid Shadiqin Ahmad Naqavi, seniman dalam ranah lukisan dan kaligrafi di Pakistan dan buku Ayat-ayat Alquran dengan Khat Shadiqin, sebuah naskah kaligrafi ayat-ayat Alquran adalah karyanya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari rumah kebudayaan Iran di Karachi Pakistan, buku Ayat-ayat Alquran dengan Khat Shadiqin dipublikasikan pada tahun 2017, dengan topik kaligrafi ayat-ayat Alquran.

Penerbit buku ini adalah penerbit seni percetakan Neshar Pakistan dan karya istimewa kaligrafi ayat-ayat Alquran ini ditulis oleh Sayyid Shadiqin Ahmad Naqavi.

Sayyid Shadiqin Ahmad Naqavi adalah seniman terkemuka Pakistan dan popularitasnya karena trampil dalam kaligrafi dan lukisan.

Dia dikenal sebagai orang yang menciptakan Renaisans dalam kaligrafi Islam di Pakistan. Selain itu, Sayyid Shadiqin juga melantunkan puisi.

Banyak sekali karya kaligrafi dan lukisan dari kaligrafi tersohor ini.

Sayyid Shadiqin termasuk salah satu seniman tersohor dalam bidang kaligrafi dan lukisan di Pakistan dan Ayat Alquran dengan Khat Shadiqin dicetak pada tahun 2017.


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Atas Prakarsa Atase Kebudayaan Iran; Rampungnya Musabaqoh Al-Quran Pakistan Ke-3


Musabaqoh hafalan Alquran di seantero Pakistan ke-3 terselenggara atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Islamabad.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, musabaqoh Alquran di seantero Pakistan ke-3 diselenggarakan Rabu (27/12) dalam dua kategori, hafalan seluruh Alquran dan qiraat, atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Islamabad dan dengan kerjasama kementerian urusan agama pemerintah Pakistan dan lembaga Shaut al-Qurra al-Alamiah Pakistan, di auditorium pertemuan kementerian urusan agama dan koordinasi lintas agama pemerintah Pakistan.

Dalam musabaqoh ini, selain dewan juri internasional Pakistan, Mahmoud Jawad Kashefi, qori dan juri terkemuka Iran juga hadir. Di babak final musabaqoh hafalan dan qiraat Alquran, 14 hafiz dan qori terbaik dari pelbagai propinsi Pakistan di Islamabad saling berkompetisi satu sama lain.

Acara pembukaan musabaqoh ini dimulai dengan lantunan Mahmoud Jawad Kashefi, qori iran yang dikirim atas prakarsa markas internasional dakwah organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam ke Pakistan.

Selanjutnya, Shihabuddin Dara’i, atase kebudayaan Iran di Pakistan menjelaskan sejumlah poin terkait keutamaan dan nilai mempelajari dan menimba ilmu-ilmu Alquran dalam ayat-ayat Alquran.

Ia memulai ceramahnya dengan lantunan ayat surah An-Nahl ayat 89, “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” dan mengungkapkan, satu-satunya jalan keselamatan dan keluar dari sejumlah krisis yang dihadapi umat manusia saat ini adalah berpegang teguh dengan Alquran.

“Seluruh kemunduran kita khususnya kemunduran spiritual dikarenakan jauh dan berjarak dari Alquran. Alquran adalah sebuah naskah penyembuh dan naskah untuk mengobati segala penyakit moral dan spiritual,” imbuhnya.

Dara’i melanjutkan, Alquran adalah kitab petunjuk dan penyembuh, karena para lalim menurut Alquran tak lain hanya membawa kerugian, karenanya di tingkat pertama kita harus menghiasi diri kita dengan takwa kepada Allah dan menghiasi diri kita dengan perintah dan ma’arif Alquran. Orang yang dekat dan harmonis dengan Alquran sudah pasti juga dengan mengikuti Allah yang Esa, akan mencintai para makhluk Allah, khususnya manusia.

Ia mengharap semoga dalam musabaqoh ini, sejumlah delegasi patut dari komunitas Qurra dan para hafiz Alquran dipilih dan dikirim ke musabaqoh internasional Alquran Teheran.

Di penghujung acara, para pemenang dalam kategori hafalan diberikan hadiah, demikian juga juara pertama dalam kategori hafalan dan qiraat akan masuk ke msuabaqoh internasional Alquran di Tehran.

Menurut berita, Sayyid Sadaqat Ali, qori terkemuka dan internasional, Muhammad Asif Sarwari, qori dan ustad Alquran, Ikramullah Mohsin, qori dari Pakistan dan Mahmoud Jawad Kashefi, qori internasional Iran termasuk anggota dewan juri musabaqoh Alquran Pakistan ke-3 ini.

Babak kualifikasi musabaqoh diselenggarakan bulan lalu di sejumlah propinsi Sind (Karachi), Punjab (Lahore), Balochistan (Quetta), Khyber Pakhtunkhwa (Peshawar), kawasan Gilgit Baltistan (Iskardo) dan Azad Kashmir (Muzaffarabad), dengan dihadiri para qori dan hafiz seluruh Alquran pelbagai propinsi, di bawah pengawasan para juri istimewa dan juara pertama dan dua dalam kategori hafalan dan qiraat dari setiap propinsi dipilih dan berangkat ke Islamabad untuk berpartisipasi dalam babak final musabaqoh.




(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Finalis Hadirin Dalam Hadiah Al-Quran Khartoum ke-9


Muadz Fatih al-Hajj, pengurus divisi informasi himpunan Alquran Sudan mengabarkan partisipasi 70 kompetitor dalam musabaqoh internasional Alquran Sudan Hadiah Khartoum ke-9.

Menurut laporan IQNA dilasnir dari situs resmi himpunan Alquran Sudan; Muadz Fatih al-Hajj dengan mengisyaratkan kesiapan untuk penyelenggaraan musabaqoh Hadiah Khartoum ini mengatakan, 70 kompetitor akan berkompetisi satu sama lain, dalam dua kategori, perempuan dan laki-laki.

“Para partisipan musabaqoh selain hadir dalam kompetisi dalam pelbagai kategori musabaqoh, juga akan hadir di sejumlah seminar ilmiah, budaya dan acara-acara nasional negara ini,” imbuhnya.

Demikian juga, di sela-sela penyelenggaraan musabaqoh Hadiah Khartoum ke-9 ini, Omar Abdul Kafi Shehata, dai religi Mesir dan peneliti bidang keajaiban ilmiah Alquran dan sunnah Nabawi, tujuh penceramah ilmiah di pelbagai tempat ibukota Sudan akan hadir dalam acara penutupan musabaqoh ini.

Demikian juga, ia akan berpidato dalam khotbah salat jumat masjid Al-Noor kota Khartoum. Demikian juga, diputuskan Omar al-Bashir, Presiden Sudan akan berbicara di acara penutupan musabaqoh, yang akan diselenggarakan Sabtu (13/1), di kota Khartoum.

Musabaqoh ini akan diselenggarakan 5-13 Januari mendatang dan Mohammad Rasul Takbiri, hafiz seluruh Alquran, akan menjadi delegasi negara Iran dalam musabaqoh ini.

Demikian juga, musabaqoh internasional Alquran Hadiah Khartoum ke-8 diselenggarakan tahun lalu, dengan partisipasi 74 partisipan dari 55 negara dunia, dan Mohammad Khakpour menjadi delegasi Iran dalam musabaqoh waktu itu.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Atas Prakarsa Makam Abbasi: Kompetisi 53 Hafiz Dalam Musabaqoh Al-Quran Perempuan Irak


Musabaqoh nasional Alquran perempuan pertama Irak terselenggara atas prakarsa makam Abbasi dan dengan kompetisi 53 hafiz Alquran dari pelbagai propinsi negara ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs global Al Kafeel, musabaqoh nasional Alquran perempuan pertama Irak terselenggara atas prakarsa markas Alquran yang berafiliasi dengan divisi ma’arif Islam – humaniora makam suci Abul Fadhl Abbas (as) dalam kategori hafalan tiga juz pertama, hafalan lima juz, hafalan 10 juz, dan hafalan 20 juz.

200 hafiz Alquran dari pelbagai propinsi Irak berpartisipasi dalam babak kualifikasi musabaqoh ini, yang pada akhirnya 52 kompetitor memasuki babak final dan berkompetisi satu sama lain dalam dua hari, di Karbala al-Mu’alla.

Tujuan penyelenggaraan musabaqoh ini adalah publikasi budaya Qurani, memperkuat jalinan spiritual para perempuan dengan kitab Allah dan aktivisasi peran Alquran dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

Sayyid Ahmad Shafi, pengurus resmi makam Abbasi dalam pidatonya di acara penutupan musabaqoh, dengan menganjurkan penyelenggaraaan program-program Qurani semacam ini khusus perempuan juga mengafirmasi lebih perlunya memikat para perempuan Qurani dan mensuport mereka untuk menghafal dan kontinu dalam melakukan tilawah Alquran, tadabur dalam ayat-ayat yang berhiaskan dengan budaya Qurani dan mendidik generasi dasar dan bermoral.

Para juara terbaik pelbagai kategori musabaqoh ini dan juga anggota komite dewan juri diberi penghargaan dalam acara penutupan musabaqoh.






(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bendera Hitam Para Ekstremis Dalam Perayaan Krismas/ Apa Yang Dikatakan Al-Quran?


25 Desember bertepatan dengan hari kelahiran Isa al-Masih (as), umat Kristen sedunia sedang merayakan hari kelahiran ini, sementara itu sebagian para dai meniupkan fatwa-fatwa kontroversial tentang hal ini.

Menurut laporan IQNA, Krismas (Natal) adalah sebuah perayaan dalam ajaran Kristen guna merayakan hari kelahiran Isa al-Masih (as). Banyak sekali anggota gereja Katolik Roma dan para penganut ajaran Protestan merayakan Krismas pada tanggal 25 Desember dan sebagian lainnya juga merayakannya pada malam 24 Drsember.

Mayoritas anggota gereja Ortodoks di seantero dunia juga memperingati tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Isa al-Masih (as).

Sebagian umat Kristen Ortodoks di Rusia, Ukraina, kawasan suci (kawasan bersejarah Palestina) dan tempat-tempat lainnya, dikarenakan mengikuti Kalender Julius, mereka menyelenggarakan perayaan Krismas pada tanggal 7 Januari. Gereja Apostolik Armenia berdasarkan tradisi tunggalnya, menyelenggarakan pesta acara hari kelahiran Isa al-Masih pada tanggal 6 Januari bersamaan dengan hari mandi Pembaptisan.

12 hari Krismas dimulai dengan hari kelahiran Isa Al-Masih dari tanggal 25 Desember dan terus berlanjut sampai perayaan Epifani (Hari Raya Penampakan Tuhan) pada tanggal 6 Januari. Kendati hari raya terpenting agama dalam kalender Kristen adalah hari raya Paskah sebagai hari tersalibnya dan hari kebangkitan Yesus, banyak sekali khussunya di sejumlah negara USA dan Kanada, menganggap Krismas adalah fenomena tahunan terpenting Kristen. Meski hari ini dikenal sebagai sebuah hari raya keagamaan, di awal-awal abad keduapuluh Masehi secara besar-besaran diselengarakan sebagai sebuah perayaan non agamis dan bagi kebanyakan masyarakat, hari-hari ini adalah sebuah peluang untuk berkumpulnya sanak kerabat dan family serta saling memberi hadiah. Krismas diselenggarakan dengan ritual khusus semisal menghiasi pohon cemara dan tokoh imajiner Santa Claus memiliki peran penting di sini.


Awal Konflik

Setiap tahun dengan dimulainya tahun baru masehi, di dunia Arab dan negara-negara Islam telah muncul kontroversi terkait merayakan atau tidak merayakannya umat muslim dan partisipasi mereka di acara Natal dan kontroversi ini sampai pada batas bahwa banyak sekali dari mereka dalam berpartisipasi pada acara Natal dan atau merayakan hari raya Kristen ini bersama umat Kristen tertimpa keraguan dan menanyakan dirinya apakah diperbolehkan merayakan hari kelahiran Al-Masih oleh umat muslim dan mengucapkan hari natal kepada orang lain?

Sementara itu, gate.ahram memublikasikan sebuah pembahasan mernarik dan dengan mengisyaratkan pengharaman yang tidak dapat ditolerir perayaan Natal oleh sebagian muslim dan para ulama ekstrem menuturkan, sebagian canel satelit dunia Arab bertepatan dengan hari akhir tahun 2017, mengharamkan perayaan tahun baru oleh umat muslim dan memberikan respon pada mereka dan mengharamkan dan tidak memperbolehkannya, dengan justifikasi bahwa Rasulullah (saw) dan para sahabat tidak menyelenggarakan perayaan semacam ini.

Cannel ini sampai pada batas tidak membolehkan partisipasi umat muslim Mesir dalam perayaan Krismas masyarakat Qibti (umat Kristen Mesir) dan meluncurkan kampanye pengharaman Krismas di sosial media dan dengan penjelasan bahwa Krismas adalah hari raya non Islam, dan menghimbau umat muslim agar tidak ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Dalam situasi semacam ini, Darul Ifta’ mesir memberikan respon dan dengan gamblang mengumumkan bahwa perayaan umat muslim bertepatan dengan hari Isa al-Masih adalah legal dan tidak haram, karena menunjukkan kegembiraan dan kebahagiaan.

Dari sisi lain, memperingati Krismas membantu perdamaian dan persahabatan antar umat serta menghilangkan kebencian dan kekerasan; sementara itu sebagian syaikh dan ulama ekstrem dunia telah mengharamkannya dan bangkit melawan para nabi perdamaian, kasih sayang, konflik dan perpecahan antar agama dan mengibarkan bendera hitamnya untuk mengharamkan perayaan tahun baru Masehi dan atau bahkan mengucapkan selamat kepada umat Kristen.


Pelopor Penentang Krismas

Diantaranya adalah Yusuf Abdullah al-Qaradawi, mufti Mesir, termasuk salah seorang yang masuk dalam daftar para penentang Krismas dan dengan menegaskan keharaman Krismas, juga menyerang persiapan penyelenggaran Krismas di sejumlah ibukota Arab dan Islam.

Yusuf Abdullah al-Qaradawi

Al-Qaradawi dengan melihat bahwa perayaan Krismas sebagai sebuah gerakan untuk persatuan antar umat dunia, tak lain adalah sebuah deduksi martabat umat Islam! Penjualan pohon Natal di pusat-pusat perbelanjaan juga dikritik dan di salah satu khotbahnya juga berkata kepada umat muslim, kenapa kalian merayakan untuk sebuah agama selain dari agamamu (Kristen); sementara mereka telah menzalimi kita dan melarang kita untuk melakukan syiar-syiar Islam dan melarang pembuatan menara (mengisyaratkan tentang pembuatan menara di masjid Swiss).


Kemusyrikan Krismas

Muhammad al-Arifi, Syaikh asal Saudi dan Wahabi juga menyebut parayaan Natal sebagai sebuah kesyirikan dan baru-baru ini telah mengumumkan hal ini dalam twittnya dan bahkan melarang mengucapkan selamat untuk umat Kristen dan memberikan hadiah kepada mereka bertepatan dengan hari Natal; namun yang menarik adalah membolehkan memberikan hadiah kepada umat Kristen di selain hari Natal.

Muhammad al-Arifi


Fatwa Dai Kontroversial

Yasir Barhami, dai salafi ekstrem Mesir juga termasuk tokoh lainnya yang mengharamkan perayaan Natal dan mengucapkan selamat kepada umat Kristen dan telah memublikasikan hal ini di situs internet resmi al-Dakwah al-Salafiah Mesir, yang dikenal sebagai tokoh salafi fatwa ekstrem.

Yasir Barhami



Bid’ah Haram

Hatim Abu Ishaq al-Huwaini, anak Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini termasuk ekstremis salafi Mesir lainnya yang masuk dalam daftar pengharam dan dalam sebuah fatwanya menyebut perayaan Natal adalah sebuah bid’ah yang diharamkan dan di laman Facebooknya mengumumkan, umat muslim memiliki dua hari raya; Idul Fitri dan Adha serta hari Jum’at, yang menjadi hari raya pekanan umat muslim dan selain dari ini adalah bid’ah dan haram.

Hatim Abu Ishaq al-Huwaini

Ia menambahkan, merayakan tahun baru Masehi tidak diperbolehkan dan wajib bagi umat muslim yang meyakini Allah dan Rasul-Nya untuk menjauhi hal ini.


Tidak Islami

Syaikh Mustafa al-Adawi termasuk dai salafi Mesir lainnya yang mengharamkan Natal dan dengan menjustifikasi bahwa ini tidaklah Islami, juga menghimbau agar tidak berpartisipasi dalam perayaan ini.

Syaikh Mustafa al-Adawi


Apa Kata Alquran?

Dalam kondisi dan situasi semacam ini, melihat pada ayat-ayat Alquran dan ajaran-ajaran otentik Islam akan dapat memberikan jawaban yang tepat terhadap para pengharam Natal dan memudarkan fatwa-fatwa khusus yang memiliki banyak penganut dan memundurkan mereka.

Koeksistensi agama juga sebuah opini otentik Islam dan beragam ayat-ayat Alquran menegaskannya dengan beragam bentuk, dengan mengafrimasi dan sangat gamblang, sementara itu di empatbelas abad silam, makna Koeksistensi Religious benar-benar suram untuk manusia. Menurut Alquran, perang agama dan perseteruan dikarenakan konflik-konflik akidah yang terlihat dalam sebagian agama lainnya tidaklah berarti. Demikian juga, dalam Alquran, dendam dan permusuhan terhadap para penganut agama lainnya amatlah dilarang dan menempuh cara-cara penistaan terhadap agama lain adalah sebuah cara non agamis.

Alquran, menyebut kelompok Kristen dan Yahudi yang menempuh jalan pengejekan dan pengkafiran terhadap selainnya, dengan merendahkan, ejekan dan menyia-nyiakan hak-hak manusia lainnya juga selalu mengobarkan api perang dan konflik. “Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya” (QS. Al-Baqarah: 113)

Demikian juga dalam menjawab para pengharam Natal, jika kita merujuk pada Alquran, maka akan kita jumpai ayat-ayat yang dengan gamblang menyeru pada koeksistensi dan interaksi dengan semua masyarakat dan diantaranya adalah surah Al-Mumtahanah ayat 8, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.


Ayat ini dengan gamblang menunjukkan bahwa interaksi dengan non muslim, berbuat baik dengan mereka dan bahkan memberikan hadiah kepada non muslim dan mengambil hadiah mereka tidak dilarang dan diperbolehkan.


Anjuran terhadap Ahli Kitab

Allah dalam Alquran bahkan kepada Ahli Kitab juga menganjurkan untuk memperhatikan urusan penting bersama-sama, “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri” (QS. Al-Ankabut: 46) “Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. Ali Imran: 64).


Pandangan Berbeda

Dalam Islam, pandangan terhadap para penganut Ahli Kitab dengan kaum musyirikan benar-benar berbeda. Dengan setiap dari mereka menggunakan kesusastraan tersendiri dan sama sekali tidak pernah menyamakan antara Ahli Kitab dengan kaum musyrikin.

Alquran telah berupaya semaksimal mungkin untuk publikasi moral dan nilai-nilai kemanusiaan di kalangan manusia; karenanya masalah moral telah dikhususkan dalam beragam ayat. Dengan demikian menyanjung manusia yang komitmen dengan moral kemanusiaan ini. Ahli Kitab juga tidak terkecualikan, dalam sebagian tempat mengafirmasi moral yang telah dilakukan mereka.

Ayat-ayat lainnya juga menyanjung sekelompok Ahli Kitab, yang dapat menjadi penyelamat bagi sebagian mereka. Diantaranya adalah: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. Al-Baqarah: 62) “Dan sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya” (QS. Ali Imran: 199)

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Musabaqoh Nasional Al-Quran ke-3 di Pakistan


Musabaqoh nasional Alquran ketiga Pakistan diselenggarakan Rabu (27/12), atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Islamabad.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs humas dan informasi organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, musabaqoh ini terselenggara atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Islamabad dan dengan kerjasama kementerian urusan agama pemerintah Pakistan dan lembaga Saut Alquran al-Alamiah negara ini, dalam dua ketegori; hafalan seluruh Alquran dan qiraat, pada hari Rabu (27/12), di tempat kementerian urusan agama.

Selain dewan juri internasional Pakistan, Mahmoud Kashefi, salah seorang qori dan juri internasional Iran juga hadir dalam musabaqoh ini.

Babak kualifikasi musabaqoh diselenggarakan bulan lalu di sejumlah propinsi Sind (Karachi), Punjab (Lahore), Balochistan (Quetta), Khyber Pakhtunkhwa (Peshawar), kawasan Gilgit Baltistan (Iskardo) dan Azad Kashmir (Muzaffarabad), dengan dihadiri para qori dan hafiz seluruh Alquran pelbagai propinsi, di bawah pengawasan para juri istimewa dan juara pertama dan dua dalam kategori hafalan dan qiraat dari setiap propinsi dipilih dan berangkat ke Islamabad untuk berpartisipasi dalam babak final musabaqoh.

Atase kebudayaan Iran berencana seperti tahun-tahun sebelumnya, para juara terbaik musabaqoh akan diperkenalkan dan dikirim ke musabaqoh internasional Alquran Tehran sebagai delegasi negara Pakistan.

Menurut pengumuman berita tersebut, para qori dan hafiz terbaik tahun 2017 Pakistan akan diberikan penghargaan pada Kamis (28/12), dengan dihadiri menteri urusan agama Pakistan dan duta Iran, dengan memberikan hadiah tunai dan piagam penghargaan.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Al-Qur'an Koleksi Pribadi Penguasa Sharjah


Koleksi pribadi penguasa Sharjah mencakup karya Islam dan sejumlah Alquran bersejarah dan baru-baru ini sejumlah naskah berharga Alquran dan Islam koleksi ini dihadiahkan ke bagian naskah tulisan tangan universitas Al Qasimia.

Menurut laporan IQNA dilansir dari sharjah24, Sultan Muhammad Qasimi, penguasa Sharjah menghadiahkan sejumlah naskah tulisan tangan berharga Alquran, Islam dan dokumen-dokumen sejarah langka ke markas penjagaan naskah tulisan tangan universitas Al Qasimi, Sharjah.

Naskah-naskah berharga tulisan tangan ini kekunoannya sekitar 300-400 tahun dan dalam bidang studi Islam, seperti Alquran, hadis, fikih, dan Ushul Fikih dan sebagian darinya ditulis dalam bahasa non Arab.

Naskah ini berjumlah 1250, yang semuanya akan disimpan di markas penyimpanan naskah tulisan tangan universitas Al Qasimia, Sharjah dan para peneliti bidang ini dapat memanfaatkannya untuk penelitian dan riset. Demikian juga, dalam perpustakaan ini terdapat auditorium untuk pameran karya.

Ribuan karya berharga tulisan tangan disimpan dalam koleksi pribadi penguasa Sharjah, yang termasuk dokumen sejarah berharga dan terpenting serta mayoritas dikumpulkan dari pelbagai kawasan dengan anggaran pribadi, yang sampai sekarang mayoritasnya sudah dihadiahkan ke markas penyimpanan naskah tulisan tangan universitas Al Qasimia, Sharjah.







(Sharjah-24/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Azerbaijan: Pameran Al-Quran Tulisan Tangan di atas Kain Sutra


Mushaf pertama yang ditulis di atas kain sutra dipamerkan di kota Baku, Azerbaijan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari azertag.az, mushaf pertama yang ditulis diatas kain sutra, yang didesain dengan benang-benang emas dan perak, dipamerkan untuk umum di sela-sela pameran karya langsung di atas kain sutra – 55, di markas budaya Azarkitab.

Mushaf luar biasa ini ditulis oleh seorang wanita seniman Azerbaijan bernama Tunzala Mohammad Zadeh.

Seniman Azerbaijan ini di acara pembukaan pameran menegaskan, mushaf ini menggunakan 50 meter kain sutra dan benang emas dan perak.

Ia demikian juga menambahkan, mushaf ini terdiri dari 614 halaman dan penyediaannya memerlukan waktu 3 tahun.









(Azer-Tag/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: