Demonstrasi Yaman
Puluhan ribu rakyat Yaman menggelar demonstrasi akbar pada 1 Agustus 2018 dan menekankan bahwa mereka tidak akan merelakan apapun demi menjaga kemuliaan bangsa mereka.
Rakyat Yaman bukan hanya dihadapkan pada pemboman, kematian dan luka-luka saja melainkan juga pengungsian dan penghancuran rumah mereka. Pasukan Uni Emirat Emirat di kota Saada menculik para perempuan dan anak-anak. Pasukan Emirat telah menculik sekitar 10 perempuan Yaman selama beberapa hari terakhir dan merelokasi mereka ke lokasi yang tidak diketahui. Kejahatan ini membuat rakyat Yaman di ini marah dan menggelar demonstrasi besar, mendukung perlawanan terhadap koalisi Saudi. Mereka juga menegaskan siap untuk mengorbankan nyawa demi membela kehormatan dan kemuliaan negara.
Aspek lain dari kejahatan rezim Al Saud dan Al Nahyan terhadap rakyat Yaman adalah penghancuran pondasi perekonomian keluarga. Bombardir rutin setiap hari, serta penghancuran infrastruktur Yaman, telah menyebabkan banyak kesulitan dalam pembayaran gaji karyawan. Pada saat yang sama melenyapkan keamanan jiwa para petani, peternak dan nelayan, yang membentuk sebagian besar dari populasi Yaman dan pekerjaan dominan di negara itu.
Krisis Yaman
Dalam insiden terbaru, sembilan nelayan Yaman tewas setelah serangan Saudi ke sebuah kapal nelayan dekat pelabuhan al-Hudaidah. Pada hakikatnya rakyat Yaman keluar dari rumah mereka untuk mencari nafkah dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Menurut Oxfam, sekitar delapan setengah juta orang di Yaman hanya makan sekali sehari dan tidak yakin dapat makan di hari berikutnya.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, di samping kejahatan manusia yang dilakukan terhadap rakyat Yaman, juga menduduki sejumlah wilayah strategis negara dan merebut sumber-sumber kekayaan Yaman serta menyebabkan perluasan krisis ekonomi di Yaman.
Situs berita Mutabaat dalam analisa perampasan sumber-sumber kekayaan di provinsi Hadramaut oleh Arab Saudi dan Emirat, menyebutkan "Hadramaut adalah sebuah provinsi yang kaya minyak di dekat Laut Arab, yang sedang diincar Arab Saudi dan Emirat dengan cara menciptakan konflik internal sehingga mendorong masyarakat di provinsi tersebut mengabaikan pengalihan pipa-pipa minyak tanah Yaman ke Laut Arab, yang akan sangat menguntungkan dari Riyadh dan Abu Dhabi."
Kejahatan Al Saud dan Al Nahyan terhadap rakyat Yaman tampaknya tidak akan berakhir dan menuju ke arah yang semakin buruk. Para analis organisasi internasional mengakui bahwa kejahatan Saudi dan Emirat telah menyebabkan pembentukan krisis global terbesar di Yaman.
Namun, PBB dan pilar terpentingnya, Dewan Keamanan, tidak mengambil langkah-langkah untuk menghentikan atau setidaknya untuk mengurangi krisis, di mana ini tidak aneh, karena petro dollar dari Teluk Persia terus mengalir ke Washington, London dan Paris.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar