Nabil Abu Rudeineh, spokesman for Palestinian President Mahmoud Abbas.
Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan keputusan baru-baru ini yang dibuat oleh Amerika Serikat untuk membekukan pendanaan program bantuan PBB bagi pengungsi Palestina adalah "serangan mencolok" terhadap warga Palestina.
"Keputusan Amerika berturut-turut mewakili serangan mencolok terhadap rakyat Palestina dan perlawanan terhadap resolusi PBB," kata Nabil Abu Rdainah pada hari Jumat (31/8).
"Hukuman seperti itu tidak akan berhasil mengubah fakta bahwa Amerika Serikat tidak lagi memiliki peran di kawasan dan bahwa itu bukan bagian dari solusi," tambahnya.
Komentarnya itu muncul beberapa jam setelah jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, menyebut program bantuan itu sebagai "cacat tak terselamatkan," menambahkan bahwa pemerintah AS telah "meninjau dengan hati-hati" masalah tersebut dan "tidak akan memberikan kontribusi tambahan pada UNRWA."
Departemen Luar Negeri juga mengumumkan pekan lalu bahwa Washington telah membatalkan dana $ 200 juta untuk Otoritas Palestina, yang menyebabkan pejabat Palestina mengecam langkah itu sebagai "pemerasan."
AS, yang secara kasar menyediakan sepertiga dari anggaran UNRWA, hanya akan memberikan $ 65 juta dari $ 125 juta dalam bentuk bantuan yang direncanakan untuk disumbangkan ke program itu pada bulan Januari.
Keputusan itu memaksa sekretaris jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl, untuk memulai seruan penggalangan dana, yang mana Belgia adalah yang pertama menanggapi, menawarkan $ 23 juta.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar