Qatar's Emir Tamim bin Hamad Al Thani addresses the 73rd session of the General Assembly at the United Nations in New York.
Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani, telah mengecam pemboikotan diplomatik dan perdagangan yang dipimpin Saudi terhadap kerajaan Teluk Persia yang kaya energi, yang menggambarkan tindakan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Berpidato dihadapan para pemimpin dunia pada sesi ke-73 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada hari Selasa (25/9), Syekh Tamim mengatakan blokade itu "melumpuhkan" negara-negara Arab dan hanya menyebabkan "wilayah kita tetap menjadi sandera bagi perbedaan marginal."
Dia menunjukkan bahwa Doha tetap terbuka untuk "dialog tanpa syarat."
"Kami berharap bahwa kita semua akan mengubah nasib dewan saat ini menjadi peluang untuk mereformasi hal itu," kata Syekh Tamim.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memutus hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni tahun lalu, setelah secara resmi menuduhnya "mensponsori terorisme."
Administrasi yang didukung Saudi dan mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, Libya, Maladewa, Djibouti, Senegal dan Komoro kemudian bergabung dengan kamp dalam mengakhiri hubungan diplomatik dengan Doha. Yordania menurunkan hubungan diplomatiknya juga.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar