Ulama tersohor Arab Saudi Syekh Salman al-Audah. (Foto: Twitter)
Syekh Salman ditangkap di rumahnya di Buraidah pada September tahun lalu dan langsung dikirim di penjara Dhahban. Hingga kini tidak ada dakwaan resmi dialamatkan kepada dirinya
Arab Saudi memperlakukan dengan sangat buruk ulama tersohor Syekh Salman al-Audah, ditangkap dan ditahan tanpa diadili.
Prisoners of Conscience, lembaga nirlaba pemantau tahanan di Arab Saudi, mengungkapkan putra dari Syekh Salman mendapat kabar ayahnya diperlakukan dengan sangat buruk saat dipindah dari satu penjara ke penjara lainnya.
"Kedua tangan dan kakinya diikat, kedua matanya ditutup," Prisoners of Conscience melalui akun Twitternya hari ini. "Syekh Salman juga dimasukkan ke dalam sel sangat kecil dan amat gelap. Dia juga tidak mendapat perawatan."
Syekh Salman ditangkap di rumahnya di Buraidah pada September tahun lalu dan langsung dikirim di penjara Dhahban. Hingga kini tidak ada dakwaan resmi dialamatkan kepada dirinya.
Menurut Abdullah, tinggal di Amerika Serikat, ayahnya dirawat di rumah sakit tiga bulan setelah dipenjarakan lantaran kesehatannya memburuk.
Sejak Raja Salman menunjuk anak kesayangannya, Pangeran Muhammad bin Salman, menjadi putera mahkota, lusinan aktivis, ulama, cendekiawan, dan wartawan dianggap kritis terhadap rezim ditahan tanpa proses peradilan.
Syekh Salman, 62 tahun, memang dikenal kerap mengkritik keluarga Bani Saud berkuasa di negara Kabah itu. Ketika pecah Perang Teluk pada 1990-1991, dia mengecam fatwa dikeluarkan Mufti Agung Syekh Abdul Aziz Bin Baz karena mengizinkan Amerika Serikat mendirikan pangkalan militer di Arab Saudi.
Pada September 1994, Syekh Salman dipenjara lantaran kegiatan antipenguasa Saudi. Dia merupakan salah satu pemimpin CLDR (Komite Pembela Hak-hak Sah), organisasi oposisi satu-satunya pernah ada di Arab Saudi dan didirikan pada 1993.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar