Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pemberontak Suriah Dukungan Turki Mulai Tarik Senjata Dari Idlib

Pemberontak Suriah Dukungan Turki Mulai Tarik Senjata Dari Idlib

Written By Unknown on Senin, 08 Oktober 2018 | Oktober 08, 2018

Tentara Suriah

Melansir dari The New Arab, kedua kelompok pemberontak itu telah mulai memindahkan artileri dan peluru mortar mereka dari wilayah yang dekat dengan kota Maaret al-Numan.

Dua kelompok pemberontak Suriah mulai menarik persenjataan berat mereka pada Sabtu (6/10/2018), dari wilayah barat laut Suriah. Wilayah tersebut akan dijadikan sebagai zona demiliterisasi.

Menurut Rami Abdurrahman, aktivis organisasi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pro pemberontak, kedua kelompok pemberontak yang dimaksud yakni Tentara Pembebasan Idlib (FIA) dan Failaq al-Sham.

Melansir dari The New Arab, kedua kelompok pemberontak itu telah mulai memindahkan artileri dan peluru mortar mereka dari wilayah yang dekat dengan kota Maaret al-Numan.

Tidak ada konfirmasi langsung dari kedua kelompok pemberontak yang merupakan bagian dari koalisi dukungan Turki, Front Pembebasan Nasional (NLF). Namun menurut Bassam Haj Mustafa, seorang pejabat senior dari kelompok Nour el-Din el-Zinki, satu dari 12 kelompok anggota koalisi NLF, proses penarikan senjata berat telah dimulai sejak dua hari lalu atau Kamis (4/10/2018).

Pekan lalu, kelompok Failaq al-Sham mengatakan bahwa mereka tidak memiliki senjata berat untuk dipindahkan dari area rencana zona demiliterisasi karena sudah berada jauh dari garis depan.

Zona demiliterisasi yang akan dibentuk di Provinsi Idlib, merupakan kesepakatan antara Rusia dengan Turki untuk menghindari serangan militer besar-besar yang dilancarkan pasukan Suriah di wilayah kantong terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah.

Direncanakan zona demiliterisasi yang berbentuk huruf U dan mencakup panjang sekitar 15-20 kilometer itu akan mulai diberlakukan pada 15 Oktober mendatang.

Zona demiliterisasi yang dimaksudkan harus terbebas dari persenjataan berat, termasuk tank, kendaraan lapis baja dan artileri milik pasukan pemberontak. Sementara untuk menjaga keamanan di zona demiliterisasi atau yang juga disebut zona penyangga itu akan dilakukan patroli gabungan yang terkoordinasi dari pasukan Rusia dan Turki.

(The-New-Arab/Kompas/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: