Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS SOSIAL - MEDIA - EKONOMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS SOSIAL - MEDIA - EKONOMI. Tampilkan semua postingan

Israel Mata-matai Pengguna Facebook dan Twitter

Israel memata-matai pengguna Facebook dan Twitter.

Situs pembocor dokumen rahasia, WikiLeaks menyatakan bahwa Israel telah membentuk sebuah pusat komando dunia maya di Tel Aviv untuk memantau aktivitas para pengguna media sosial di seluruh dunia.

Seperti dilaporkan Klub Wartawan Muda Iran (YJC), Ahad (16/9/2018), WikiLeaks lewat video berdurasi dua menit menyampaikan bahwa pusat komando itu dipakai untuk melawan pandangan anti-Zionis dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Mereka akan memantau semua postingan dan pandangan pengguna Facebook dan Twitter secara rutin.

Menurut laporan WikiLeaks, pusat komando tersebut akan mengidentifikasi kota dan negara pengguna medsos jika menyaksikan pandangan anti-Israel dan kemudian mengirim informasi itu kepada otoritas keamanan rezim Zionis.

Pada April lalu, Facebook secara resmi mengakui bahwa total informasi pengguna Facebook yang bocor mencapai 87 juta. Sejumlah besar pengguna berasal dari luar Eropa dan banyak dari mereka dari negara-negara berkembang.

(YJC/Wikileaks/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Hubungan Budaya Iran dan Afghanistan Semakin Meluas

Bendera Afghanistan dan Republik Islam Iran

Iran dan Afghanistan menandatangani kerjasama nota kesepahaman untuk memperluas hubungan budaya.

Menurut laporan IRIB, sesuai dengan nota kesepahaman kerjasama yang ditandatangani oleh Hasina Safi, Menteri Informasi dan Budaya Afghanistan dan Mohammad Reza Bahrami, Duta Besar Iran di Afghanistan, rencananya akan dibangun Rumah Budaya Iran dan Afghanistan di kota Herat dan Mashad, timur laut Iran.

Menteri Informasi dan Budaya Afghanistan di acara penandatanganan nota kesepahaman kerjasama ini menyampaikan harapannya, dengan pembangunan Rumah Budaya di Iran dan Afghanistan akan menjadi sarana bagi pengembangan kerjasama budaya kedua negara yang semakin luas.

Dubes Iran di Afghanistan menyebut pembangunan pusat budaya ini merupakan babak baru kerjasama dua negara di sektor budaya.

Penyelenggaraan beragam pameran budaya di dua negara dan partisipasi para pemuda Iran-Afghanistan dalam program-program budaya di Rumah Budaya Herat dan Mashad merupakan bagian lain dari kandungan nota kesepahaman kerjasama.

(IRIB/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Turki Usulkan Dirikan Bank Bersama Dengan Iran

Presiden Iran dan Turki

Kepala Dewan Hubungan Perdagangan Turki dan Iran, Umit Kilic mengusulkan dibentuknya bank bersama demi meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.

Kilic menyampaikan prakarsa tersebut sebagai kelanjutan pertemuan antara pejabat tinggi Iran, Turki dan Rusia yang belum lama ini digelar di Tehran.

"Di sela-sela pertemuan ini, Gubernur Bank Sentral Iran, Abdolnaser Hemmati mengusulkan penggunaan mata uang nasional dan penghapusan dolar dari alat transaksi perdagangan ketiga negara ini," ujar ketua dewan hubungan perdagangan Turki dan Iran.

Di bagian lain statemennya, kepala dewan hubungan perdagangan Turki dan Iran menilai sanksi AS terhadap Republik Islam Iran tidak adil, dan tidak akan mempengaruhi hubungan kedua negara.

"Tehran dan Ankara selama ratusan tahun telah menjalin hubungan perdagangan. Bagaimanapun sanksi terhadap Iran akan mempengaruhi Turki melebihi negara lain," tegasnya.

Volume perdagangan Turki dan Iran saat ini sebesar 10 milyar dolar, dan diprediksi akan melampaui 30 milyar dolar jika kedua negara mengoptimalkan potensinya masing-masing.

Menurut Umit Kilic, target tersebut akan tercapai jika menggunakan cara-cara baru, termasuk menjalin kerja sama perbankan dan pendirian bank bersama.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kekhawatiran di Rusia Atas Nasib Kepemilikan Dolar

Dollar.

Kekhawatiran meningkat di kalangan investor di Rusia atas nasib kepemilikan dolar mereka karena AS sedang mempersiapkan untuk menjatuhkan sanksi baru yang dapat melarang bank-bank negara dari menggunakan greenback (dolar).

Pekan lalu, Andrey Kostin, chief executive VTB Group, menakuti para investor dengan menyatakan bahwa mereka mungkin tidak dapat menghormati klaim para deposan dolar dalam keadaan ekstrim yang disebabkan sebagai akibat dari sanksi.

Ini menarik reaksi dari bank sentral Rusia dimana Gubernur Elvira Nabiullina yang menekankan bahwa kepemilikan dolar aman ketika sanksi baru apa pun yang akan diljatuhkan AS ke bank-bank Rusia.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jepang dan Iran Tingkatkan Kerja Sama Pariwisata

Bendera Iran dan Jepang

Ketua Asosiasi Pariwisata Jepang, Tadashi Shimura menilai Iran dan Jepang memiliki potensi besar di bidang pariwisata yang bisa dikembangkan untuk kepentingan bersama kedua negara.

Shimura menyatakan kesiapan pihaknya untuk bekerja sama dengan Iran di bidang pariwisata.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Jepang, Morteza Rahmani Movahed di Tokyo hari Jumat (14/9) mengatakan, Jepang antusias untuk bertukar pandangan dan bekerja sama dengan Iran dalam masalah peningkatan jumlah turis.

Shimura menyambut usulan dubes Iran mengenai penyelenggaraan pameran pariwisata di Tokyo.

"Iran memberikan daya tarik bagi berbagai kategori turis Jepang dan memenuhi selera mereka," ujar ketua asosiasi pariwisata Jepang.

Sementara itu, Rahmani Movahed dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa peringatan hubungan diplomatik Iran dan Jepang ke-90 tahun depan akan menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan Iran dan potensi pariwisata negara ini kepada orang-orang Jepang.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Iran: Target Ekspor Nol AS Mustahil

Iran's Kharg Island, on the shore of the Persian Gulf.

Seorang pejabat minyak Iran mengatakan Amerika Serikat akan gagal untuk mendorong ekspor minyak Iran ke nol karena pasar sudah ketat dan produsen saingan tidak mampu menutupi kekurangannya.

Gubernur OPEC Iran, Hossein Kazempour Ardebili, mengatakan pada Reuters bahwa "kekurangan pasokan" menunjukkan bahwa Washington tidak akan dapat memenuhi target ekspor nol.

"Tidak ada kapasitas cadangan di mana pun," tambahnya.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang berusaha untuk memangkas ekspor minyak Iran sepenuhnya pada 4 November dengan memberlakukan sanksi terhadap Tehran.

Hal ini juga mendorong produsen minyak lainnya seperti Arab Saudi, Rusia dan negara-negara anggota lainnya dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memompa lebih banyak untuk memenuhi kekurangan tersebut. (Redaksi-Islam Times)

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bulan lalu bahwa Amerika Serikat mengerahkan "tekanan maksimum" pada pemerintah Iran untuk mengubah perilakunya, menambahkan bahwa Washington siap untuk menggunakan sanksi untuk mendorong ekspor minyak Iran ke nol.

(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Upaya Moskow Menarik Investasi Asing Buat Pembangunan Timur Rusia

Rubel Rusia

Seminar Ekonomi Internasional Timur Rusia Ke-4 berakhir dengan penandatanganan kontrak senilai 3.000 miliar rubel.

Menurut laporan IRNA, Seminar Internasional Ekonomi Timur Rusia diselenggarakan dari tanggal 11 hingga 13 September di Universitas Federal Timur Jauh Rusia di pulau Russky, di kota pelabuhan Vladivostok dengan dihadiri 6 ribu pejabat pemerintah dan pelaku usaha dari 60 negara dunia.

Presiden Rusia, Cina, Mongolia serta Perdana Menteri Korea Selatan dan Jepang juga turut hadir dalam seminar ini.

Seminar Internasional Ekonomi Timur Rusia berakhir dengan ditandatanganinya kontrak perdagangan senilai 3.000 miliar ruber atau 43 miliar dolar.

Seminar Internasional Ekonomi Timur Tusia telah diselenggarakan sejak tahun 2015 atas perintah Vladimir Putin, Presiden Rusia.

Sebelumnya, kawasan Timur Rusia yang bertetangga dengan Cina, Mongolia, Jepang dan dua Korea selalu mengalami masalah pengurangan populasi akibat lebih fokus menyiapkan fasilitas bagi bagian Eropa dan Barat Rusia.

Pemerintah Rusia berusaha melakukan pembangunan yang seimbang di kawasan timur negara ini dan telah berusaha untuk memanfaatkan kapasitas investasi Cina dan seluruh negara-negara timur Asia.

(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Setahun 120 Ribu Kali Kendaraan Melewati Perbatasan Iran-Turki

Kerjasama Turki dan Iran

Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan dan Tata Kota Iran menjelaskan bahwa setiap tahunnya sekitar 120 kendaraan transportasi yang melewati perbatasan bersama Iran-Turki dan menambahkan bahwa pengembangan fasilitas di terminal perbatasan bersama kedua negara harus mendapat perhatian.

Menurut laporan IRNA hari Jumat (14/9) Reza Nafisi, Dirjen Kementerian Perhubungan dan Tata Kota bersama delegasi dalam pertemuan dengan Riza Hakan Tekin, Duta Besar Turki di Tehran menyampaikan harapan bahwa dengan mempelajari masalah dan problem pada pertemuan bilateral, telah disiapkan bidang kerjasama dan pengembangan hubungan lebih dari yang pernah ada dan transportasi kendaraan dari perbatasan Iran dan Turki akan difasilitasi.

Abdolhashem Hassannia, Deputi Menteri Perhubungan dan Tata Kota Iran dalam pertemuan ini mengatakan, pembangunan transportasi jalan dan transit antara Iran dan Turki adalah salah satu prioritas Kementerian Perhubungan dan Tata Kota Iran.

Hassannia juga menyatakan kesiapan pihak Iran di bidang perluasan kerjasama di sektor transfer pengetahuan dan pengalaman dalam pemeliharaan jalan, fasilitas antarjalan dan sistem transportasi cerdas.

Riza Hakan Tekini, Dubes Turki dalam pertemuan ini mengungkapkan kepuasan dengan keberhasilan kerjasama bilateral dan transit antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir, seraya mengatakan, ada kapasitas yang baik dalam mengembangkan hubungan transportasi jalan dan transit antara Iran dan Turki.

Dubes Turki di Tehran juga menyampaikan harapannya bahwa dalam kerangka kepentingan bersama dan solusi untuk masalah yang ada, area baru untuk kerjasama bersama transportasi, transit dan perdagangan akan dibuat.

(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Parlemen Uni Eropa Menyetujui Hukum Hak Cipta Untuk Memukul Big Tech

Medsos.

Parlemen Eropa pada hari Rabu (12/9) menyetujui undang-undang hak cipta UE yang kontroversial yang memberikan lebih banyak kekuatan kepada berita dan perusahaan rekaman untuk melawan raksasa internet seperti Google dan Facebook.

Parlemen UE mendukung draf untuk media tradisional, dalam pencarian segera pendapatan pada saat pengguna web tidak lagi beralih ke TV atau surat kabar dan pendapatan iklan karena tersedot oleh platform internet.

Pertemuan anggota parlemen di kota Perancis Strasbourg memilih 438 mendukung tindakan, 226 melawan, dengan 39 abstain.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kesepakatan Tehran-Moskow; Menghadapi Aksi Permusuhan dan Sanksi AS

Abbas Araghchi dan Sergei Ryabkov

Moskow bersedia memperkuat hubungannya dengan Iran, khususnya di sektor perdagangan dan ekonomi lebih dari sebelumnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia hari Senin (19/9) merilis pernyataan yang menyebutkan, dalam kerangka perundingan Sergei Ryabkov, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia dan Abbas Araghchi, Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Hukum dan Internasional di Tehran telah disepakati soal jaminan kelanjutan proses perdagangan dengan tujuan menghadapi aksi permusuhan dan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran.

Sesuai dengan pernyataan Kemenlu Rusia, pihak Rusia dalam pertemuan ini menegaskan komitmen Moskow terhadap kesepakatan nuklir Iran, khususnya dengan mencermati urgensi kenyataan bahwa Iran selama ini komitmen dengan kesepakatan ini.

Sergei Ryabkov dan Abbas Araghchi

Kerjasama Iran dan Rusia mencakup banyak tema termasuk sektor energi dan pembangunan pembangkit tenaga listrik, pariwisata, transportasi dan perkapalan. Kerjasama ini berpengaruh penting dalam perluasan hubungan ekonomi kedua negara.

Sekaitan dengan hal ini, sejumlah ide seperti pembentukan asosiasi perdagangan antara Iran dan Rusia juga telah disampaikan, dimana kamar dagang dan industri Rusia dan Dewan Perdagangan Iran-Rusia akan menindaklanjutinya.

Kesepakatan kedua pihak hari Senin di Tehran menunjukkan ada konjungsi politik dan ekonomi dalam interaksi bilateral dan kerjasama strategis antara Iran dan Rusia. Sisi penting kesepakatan Iran dan Rusia adalah adanya konvergensi dalam mengadapi sanksi Amerika Serikat dalam hubungan ekonomi-perdagangan ke dua negara.

Abdolrasoul Divsalar, pakar masalah Rusia meyakini bahwa semakin sengitnya persaingan regional dan kebijakan yang menantang dari Amerika Serikat dan beberapa kekuatan Eropa telah menjadikan hubungan Iran-Rusia lebih penting.

Para analis masalah ekonomi meyakini bahwa kapasitas yang tercipta dari hubungan Iran dan Rusia akan segera menjadi bukti hubungan yang lebih stabil dan dalam antara dua negara. Kini telah tiba waktunya untuk memanfaatkan kapasitas yang ada.

Morteza Khansari, analis masalah internasional berkeyakinan bahwa Iran dan Rusia dengan cadangan minyak dan gas yang besar dapat mengambil bagian penting dari manajemen dan keamanan energi dunia dan mengarahkan dunia ke sistem bipolar yang didukung oleh sebagian besar negara.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Jumat malam (07/9) dalam pertemuan dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia dan rombongan di Tehran menilai sanksi atas Iran, Rusia dan Turki oleh Amerika merupakan titik kesamaan yang sangat kuat untuk meningkatkan kerjasama.

"Iran dan Rusia selain harus memperluas kerja sama politik dan ekonomi, juga menindaklanjuti dengan serius seluruh kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan Tehran," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menegaskan untuk mengeluarkan dolar dari transaksi ekonomi yang dilakukan kedua negara.

Vladimir Putin dan Ayatullah Khamenei

Putin dalam pertemuan ini menjelaskan, Amerika Serikat telah melakukan kesalahan strategis dengan menerapkan pembatasan dalam transaksi keuangan. Karena apa yang dilakukan itu seharga keberhasilan politik dan jangka pendek, tapi akan mencerabut kepercayaan terhadap dolar di tingkat global dan melemahkannya.

Akumulasi semua variabel ini menunjukkan bahwa hubungan Iran dan Rusia di sektor ekonomi tumbuh berseiringan dengan konvergensi politik kedua negara. Proses ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk memperkuat hubungan kedua negara.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kondisi Rupiah Disebut Mirip 1998, Dekan FE UI: Hoaks! Begini Penjelasannya

Ekonomi Indonesia

Nilai rupiah terhadap dolar sedang melemah. Kondisi ini tidak terlepas dari ketidakpastian kondisi ekonomi global. Meskipun kondisi Indonesia tidak separah Turki, India, atau Argentina, namun ada pihak-pihak yang menyebar retorika bahwa rupiah separah krisis moneter (krismon) 1998.

Anggapan itu dimentahkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro. Ia menyebut, pihak yang membandingkan kondisi sekarang dan 1998 tidak memahami awal mula kejadian.

“Jadi, kalau membandingkan itu harus apel dengan apel. Jadi kalau kita membandingkan kita harus lihat mulainya itu dari mana. Kalau dari 98, itu kita mulai dari Rp 2.500, Rp 3.000, kemudian terjadi tekanan sehingga sampai ke Rp 10 ribu,” jelasnya pada Liputan6.com.

Ia menjelaskan, persentase kenaikan rupiah pada 1998 yang terbilang tinggi tidak sama dari kenaikan sekarang. “Kalau dilihat dari April, itu (rupiah) sekitar Rp 13.500, sekarang Rp 14.938. Itu kalau kita lihat sekadar 11 persen (kenaikannya),” ucap dia.

Ari tidak segan menyebut berita-berita negatif terkait rupiah sebagai hoaks. Ditambah lagi, penyebaran berita seperti itu hanya menambah ketidakpastian yang merugikan semua orang.

“Jadi hoaks-hoaks seperti itu tidak produktif, karena ini dampaknya global, jadi tidak perlu nakut-nakutin, sebab situasi ini temporer,” tegas dia.

Permasalahan lain dari penyebaran hoaks, seperti tentang potensi krisis, adalah bisa membuat paranoid orang-orang awam. Pasalnya, mereka akan terpengaruh untuk menyimpan dolar tanpa tujuan produktif. Permintaan dolar pun meningkat tanpa guna yang jelas.

“Adanya hoaks itu, bagi orang yang sebenarnya awam, itu akan menimbulkan kebutuhan yang tidak perlu pada dolar. Dia akan menyimpan (dolar), bukan untuk kegiatan produktif, tapi berjaga-jaga, dan itu menyimpannya di bawah bantal,” jelasnya.

Komut BNI yang juga seorang akademisi itu turut menekankan pentingnya pesan-pesan positif terkait kondisi Indonesia. Sebab, pada dasarnya kondisi Indonesia masih lebih baik ketimbang emerging market lain, sehingga investor tidak perlu waswas akan kabar sentimen negatif.

Ia menjelaskan, belakangan ini, ada kekhawatiran kondisi Indonesia mirip dengan Turki dan Argentina, padahal kondisi Indonesia jauh lebih baik.

“Yang paling rentan itu Turki, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, jadi masih ada yang lebih jelek lagi dari kita. Dan itu sudah jadi alasan kita tak usah terlalu pesimis. Kita masih punya kemampuan untuk tetap maju, situasinya stabil, dan tidak perlu terpengaruh dengan adanya desas-desus segala macam yang makin menambah parah ketidakpastian,” tegasnya.


Ketidakpastian Mengganggu Investor

Petugas menunjukkan pecahan uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (5/9). Nilai tukar Rupiah di pasar spot menguat tipis 0,06 persen ke Rp 14.926 per dollar Amerika. (Foto: Merdeka.com/Imam Buhori)

Faktor ketidakpastian adalah penghalang bagi para investor untuk menanam modalnya. Itulah mengapa penyebaran hoaks atau kabar-kabar negatif tentang rupiah malah memperburuk situasi, padahal kondisi rupiah tidak seburuk emerging market lain.

“Jadi tingkah laku investor yang narik (dana) itu bagian ketidakpastian mereka. Dalam keadaan biasa, mereka akan melihat Indonesia pertumbuhannya lumayan, inflasinya rendah, dan di negara lain kondisinya tak sebaik Indonesia,” ucap Ari.

Menurut dia, pada kondisi saat ini harusnya para investor menanamkan investasi di Indonesia, sebab kondisi Indonesia relatif baik. Namun, adanya ketakutan terjadinya kondisi seperti di Turki dan Argentina malah membuat investor makin waswas.

Mereka pun langsung melakukan generalisasi kondisi negara satu dengan lainnya, bahwa Indonesia akan seperti Turki. Hal ini pun diperparah bila ada berita-berita miring tentang situasi rupiah.

“Logikanya invest di kita, cuman karena mereka memukul rata, jadi mereka tarik uangnya. Jadi tugas kita sebetulnya menjelaskan pada mereka bahwa kita beda. Ini adalah peran dari pesan-pesan yang positif bahwa kita beda,” jelasnya.

(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dolar Mengamuk di Beberapa Negara Ini

Dolar AS mengamuk terhadap riyal Iran

Mata uang negeri Mullah itu telah kehilangan hampir 70 persen nilainya dalam beberapa bulan terakhir, yang oleh beberapa pengamat hal ini diakibatkan pencabutan AS dari kesepakatan nuklir Iran.

Dolar AS tidak saja mengamuk di Turki, Venezuela atau Indonesia, tapi juga menggilas nilai mata uang riyal Iran. Di Iran, dolar AS menghancurkan nilai mata uang riyal dan mencapai titik terendah sepanjang sejarah pada Senin, 03/09/18 malam.

Nilai mata uang riyal Iran pada Senin malam merujuk pada pemberitaam lini masa Berita Iran, telah kehilangan sekitar 15 persen dari nilainya atas dolar di pasar gelap dalam beberapa hari terakhir, yakni menjadi 128.500 riyal per dolar, terutama di ibu kota, Tehran.

Mata uang negeri Mullah itu telah kehilangan hampir 70 persen nilainya dalam beberapa bulan terakhir, yang oleh beberapa pengamat hal ini diakibatkan pencabutan AS dari kesepakatan nuklir Iran.

Meskipun Bank sentral Iran mengontrol ketat peredaran mata uang asing, terutama dolar, dan memberikan kurs khusus bagi 42.000 barang importir tertentu, seperti obat-obatan dan bahan-bahan pangan primer, namun hal itu tidak mampu menghentikan laju peningkatan harga-harga bahan primer.

Selain itu, bank sentral Iran juga mencoba menenangkan pasar, mulai dengan mengakhiri perdagangan pasar terbuka pada April, memperbaiki kurs untuk 42.000 importir, dan menutup gerai-gerai petukaran valas.

Menurut laporan dari beberapa warga di Qom misalnya, beberapa orang yang ingin menukar dolar di pasar gelap terpaksa bermain kucing-kucingan dengan pihak keamanan.

Yang lebih parah lagi adalah nilai mata uang Venezuela, Bolivar, yang menurut Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan inflasi di Venezuela akan menyentuh 1.000.000% tahun ini.

Di Turki, inflasi melejit di bulan Agustus hingga hampir menyentuh level 18%, menurut data statistik resmi yang ditunjukkan hari Senin (3/9/2018). Indeks harga konsumen tersebut adalah yang tertinggi sejak akhir 2003 dan terjadi setelah mata uang Turki, lira, secara dramatis keok berhadapan dengan dolar Amerika Serikat (AS) bulan lalu.

Inflasi tercatat 17,9% di Agustus dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Angka tersebut naik dari 15,85% di Juli, menurut kantor statistik Turki TUIK.

Inflasi tersebut adalah sebuah rekor baru sejak akhir 2003 dan setelah lira Turki secara dramatis tak berotot menghadapai kekarnya dolar AS pada bulan lalu.

Di Indonesia, nilai tukar rupiah terus melemah. Nilai tukar rupiah siang ini, Selasa, 04/09/18, hampir mendekati Rp 14.900 per dolar.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kecepatan Internet Seluler Iran Melebihi Kecepatan Rata-rata Global

Speedtest global Index

Dalam fixed broadband speed, Iran naik dua tempat untuk berdiri di peringkat 107. Kecepatan internet broadband fixed di Iran adalah 12.14Mbps untuk diunduh dan 5.27Mbps untuk diunggah.

Menurut angka terbaru yang dipublikasikan di situs web peringkat global, kecepatan internet seluler di Iran telah melampaui rata-rata global dan menempatkannya di urutan ke-58 global.

Menurut Speedtest global Index pada Selasa, 04/09/18, sebuah website peringkat kecepatan mobile broadband dan fixed dari seluruh dunia secara bulanan, menempatkan Iran pada urutan ke-107 dalam hal fixed broadband speed, dan ke-58 dalam hal kecepatan internet mobile.

Meskipun peringkat terbaru untuk kecepatan internet seluler Iran pada 23.79Mbps (untuk unduh) dan 9.34Mbps (untuk unggahan), hal itu menunjukkan satu titik diatas kecepatan yang melebihi rata-rata global 22.81 unduh Mbps, dan 9.13 Mbps unggahan.

Dalam fixed broadband speed, Iran naik dua tempat untuk berdiri di peringkat 107. Kecepatan internet broadband fixed di Iran adalah 12.14Mbps untuk diunduh dan 5.27Mbps untuk diunggah.

Ini adalah data sementara rata-rata global untuk kecepatan internet broadband fixed sekitar 46.41Mbps untuk diunduh dan 22.48Mbps untuk diunggah.

Qatar saat ini berada pada posisi teratas untuk internet seluler tercepat dengan 62,63 Mbps, dan Singapura memiliki internet broadband fixed tercepat dengan 181,47 Mbps.

Internet Broadband adalah istilah generik yang digunakan untuk berbagai jenis koneksi internet dengan mengunakan teknologi broadband.

Broadband adalah jangkauan frekuensi yang luas yang digunakan untuk mengirim dan menerima data. Sebelumnya, proses akses menggunakan internet dial-up dengan kecepatan koneksi lamban karena saluran telepon sibuk saat mengakses internet.

Broadband mengacu pada koneksi bandwidth internet. Istilah bandwidth umumnya digunakan untuk merujuk pada kecepatan transfer data, dalam hal jaringan komputer dan koneksi internet.

Transfer data biasanya diukur dalam bit per detik (bps). Dalam koneksi internet broadband, kecepatan transfer sangat tinggi dibandingkan dengan koneksi dial-up internet. Ada berbagai jenis koneksi internet broadband, tergantung pada kecepatan, biaya dan ketersediaan. Beberapa jenis koneksi internet broadband diantaranya adalah Koneksi Internet Broadband ADSL dan SSL.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dampak Pelemahan Rupiah Pada Politik Nasional

Rupiah dan Dolar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menyentuh angka Rp 14.800 di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jumlah tersebut telah menyentuh level terendahnya semenjak 20 tahun lalu.

Berdasarkan kurs transaksi Bank Indonesia pada hari ini (4/9/2018), 1 USD mencapai Rp 14.841,00. Melemahnya nilai tukar rupiah terjadi di tahun politik di mana Jokowi kembali maju ke Pilpres 2019 bersama Ma'ruf Amin. Terlebih, waktu penetapan capres/cawapres oleh KPU tinggal menghitung hari, yakni tanggal 20 September 2018. Lantas, bagaimana dampaknya secara politik?

Anggota Komisi Keuangan DPR dari F-PDIP Hendrawan Supratikno menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD bisa 'dimainkan' lawan politik Jokowi sebagai pelemahan strategi koordinasi antara BI dan pemerintah.

"Secara politik, tentu depresiasi rupiah terhadap dolar dapat dimainkan sebagai bentuk kelemahan strategi pembangunan dan koordinasi antara BI dan pemerintah. Isu lain adalah inflasi yang mungkin akan naik," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (3/9) malam.

"Kami minta sejumlah langkah dilakukan lebih tegas (decisive). Kebijakan-kebijakan terkait pengendalian devisa, insentif bagi perbanyakan suplai valuta dan devisa hasil ekspor (DHE), menjamin pembayaran utang korporat, dan lain-lain agar diatur secara antisipatif," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR dari F-Gerindra Soepriyatno mengusulkan pemerintah membuat kebijakan pengetatan. Jika nantinya terjadi dampak politik seperti demo besar-besaran, menurut Soepriyatno itu sudah memberikan lampu merah bagi pemerintah.

"Saya bilang kalau itu terjadi, parah sudah. Lebih parah dari tahun 1998. Kalau 1998 itu swasta banyak pinjam, sekarang BUMN sama pemerintah. Utang BUMN saja Rp 2000 triliun. Ini utang BUMN mau kita jual semua? Apakah bank-bank kita mau diserahkan ke luar negeri. Kebijakan pengetatan ikat pinggang ini penting," tuturnya.

Menkeu Sri Mulyani

Terkait mengamuknya dolar AS, pemerintah menjelaskan koordinasi dengan BI dan OJK terus ditingkatkan. Sinergi yang dimaksud adalah dari sisi informasi yang disampaikan ke publik khususnya mengenai kebijakan stabilitas. Sehingga pemerintah dan otoritas moneter serta OJK bisa saling menyesuaikan, baik dari sisi pasar surat berharga, portfolio, nilai tukar, dan kemudian dinamika sektor riil seperti ekspor dan impor.

"Nah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam jangka sangat pendek adalah melakukan pengendalian dari sisi kebutuhan devisa, karena ini memang yang bisa dikontrol. Makanya, kami bersama Mendag dan Menperin melihat komposisi dari komoditas yang selama ini diimpor namun nilai tambah ke perekonomian tidak banyak," ujar Menkeu Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara terkait dengan penyebab yang membuat nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Usai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani mengatakan biang kerok pelemahan nilai tukar dan perekonomian nasional adalah defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.

"Pemerintah masih tetap mengurangi sentimen yang berasal dari neraca pembayaran. Seperti diketahui, sebagai salah satu sumber sentimen dari perekonomian Indonesia adalah kondisi transaksi berjalan dan transaksi perdagangan atau neraca perdagangan," kata Sri Mulyani di Komplek Istana, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Kondisi current account deficit (CAD) pada kuartal II sebesar 3,04% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau nilainya US$ 8 miliar atau lebih tinggi dari periode kuartal I yang mencapai US$ 5,7 miliar. Pemerintah pun telah memiliki beberapa langkah jangka pendek untuk mengatasi masalah tersebut. Mulai dari koordinasi komunikasi serta penyesuaian kebijakan.

Lalu, melakukan pengendalian kebutuhan devisa melalui program peninjauan kembali 900 komoditas impor yang seluruhnya barang konsumsi. "Kami harapkan situasi seperti ini dimanfaatkan oleh industri dalam negeri yang bisa substitusi impor dan ini kami koordinasikan," jelas dia.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, pelemahan yang dialami rupiah saat ini sejatinya tekanannya sama dalam beberapa bulan terakhir. Yaitu gejolak ekonomi global, mulai dari perang dagang, krisis di Turki dan Argentina hingga tren kenaikan suku bunga The Fed.

"Sementara di pasar domestik, kita dihadapkan dengan melebarnya Current Account Defisit (CAD)," kata Piter, Senin (3/9/2018). Dan dalam sepekan terakhir, market confidence atau kepercayaan pasar terhadap ketahanan rupiah semakin menipis. Menurut dia, hal ini yang menyebabkan rupiah semakin melemah. Sementara dampak dari kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah dan BI belum berdampak langsung dan juga nampaknya tidak bisa mengembalikan kepercayaan pasar yang menurun.

Antisipasinya ke depan, BI khususnya harus lebih aktif di pasar menjaga jangan sampai market confidence semakin turun. "Caranya adalah melakukan intervensi agar rupiah tidak melewati level yang dianggap psikologis. Jangan ragu cadangan devisa tergerus," pungkasnya.

(Detik-News/Sindo-News/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Inflasi Turki di Agustus Naik Pecahkan Rekor Sejak 15 Tahun

Lira rontok lagi (Foto: AFP)

Inflasi tersebut adalah sebuah rekor sejak akhir 2003 dan setelah lira Turki secara dramatis melemah terhadap dolar AS pada bulan lalu.Inflasi di Turki kembali melejit di bulan Agustus hingga hampir menyentuh level 18%, menurut data statistik resmi yang ditunjukkan hari Senin (3/9/2018).

Indeks harga konsumen tersebut adalah yang tertinggi sejak akhir 2003 dan terjadi setelah mata uang Turki, lira, secara dramatis anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bulan lalu.

Inflasi tercatat 17,9% di Agustus dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Angka tersebut naik dari 15,85% di Juli, menurut kantor statistik Turki TUIK. Kenaikan inflasi ini menambah tekanan pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuannya, AFP melaporkan.

Inflasi tersebut adalah sebuah rekor baru sejak akhir 2003 dan setelah lira Turki secara dramatis melemah terhadap dolar AS pada bulan lalu.

Harga konsumen naik 17,9 persen pada Agustus dari bulan yang sama di tahun sebelumnya, naik dari 15,85 persen pada Juli, menurut kantor statistik Turki.

Kenaikan harga tertinggi bulan Agustus terjadi di sektor biaya transportasi yang melonjak 27,13% sementara harga makanan dan minuman nonalkohol naik 19,75%, tulis TUIK dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, lira Turki terpukul oleh perseteruan diplomatik antara negara itu dengan AS akibat penahanan pendeta Amerika oleh Ankara karena diduga terkait upaya kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Setelah pengumuman data inflasi tersebut, bank sentral berusaha menenangkan pasar dengan mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung kestabilan harga di September setelah perkembangan terbaru menunjukkan risiko signifikan bagi kestabilan harga.

"Arah kebijakan moneter akan disesuaikan di pertemuan komite kebijakan moneter bulan September dengan mempertimbangkan perkembangan terbaru," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Al Quran dan Al Masih di Cannel Perancis – Jerman


Cannel Jerman-Perancis "ARTE" telah memproduksi program tujuh episode berjudul "Alquran dan Nabi Isa (as)".

Menurut laporan IQNA, Cannel televisi ARTE telah mengembangkan program tujuh episode tentang Alquran dan Nabi Isa (as) dan episode pertama telah mengudara.

Menurut Laporan atase kebudayaan Iran di Perancis, program ini mencoba untuk membahas dalil atensi Alquran kepada Nabi Isa (as) dan di bagian tersebut juga telah mengupas masalah penyaliban Isa al-Masih dan persepsi orang-orang Kristen, Yahudi dan Alquran tentang hal ini.

Judul dari ketujuh episode acara TV ini mencakup "peristiwa penyaliban al Masih (as) dalam perspektif Alquran/ 53 menit", "Ahli Kitab / 52 menit," "Isa bin Maryam / 52 menit," "Hijrah Nabi/ 53 menit," "Muhammad (saw) dan Injil / 53 menit, "agama Ibrahim / 53 menit" dan "Kitab Samawi Islam / 52 menit".

ARTE adalah kepanjangan dari kalimat Perancis Asosiasi Relatif Perancis-Jerman à la Télévision Européenne, cannel TV Perancis – Jerman, kegiatan utama di bidang budaya dan seni. Cannel ini menggambarkan dirinya sebagai cannel budaya Eropa dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas programnya, terutama di sektor budaya dan seni.

Markas ARTE berada di Strasbourg, Perancis, dan memiliki cannel fasilitas di Isilomolino di dekat Paris dan Baden-Baden di Jerman.


(Arte/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

IRIB Mengecam Penutupan Akun Media Sosialnya Sebagai 'Sensor Yang Jelas'

IRIB World Service.

Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) telah mengutuk langkah terkoordinasi untuk memblokir salurannya di platform media sosial, menggambarkannya sebagai "contoh jelas dari penyensoran" yang ditujukan untuk mencegah penyebaran kebenaran dan sudut pandang alternatif secara online.

Dalam pernyataan Sabtu (25/8), Dinas Dunia IRIB mengatakan "media independen yang menyesakkan" "skandal politik" yang terjadi di era komunikasi dan kebebasan pers.

Pada hari Kamis (24/8), Google menghapus 39 saluran YouTube yang terkait dengan penyiar negara Iran.

Google mengakhiri akun tersebut, bersama dengan enam blog di layanan Blogger dan 13 akun Google+ yang tertaut dengan Iran. Langkah itu muncul setelah Twitter dan Facebook juga memblokir ratusan akun atas dugaan kemungkinan memiliki hubungan dengan Iran.

(IRIB/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Facebook ‘Menghapus’ 650 Lebih Akun 'Terkait Dengan Iran dan Rusia'

Mark Zuckerberg, Facebook CEO.

Raksasa media sosial Amerika Facebook telah menargetkan ratusan akun yang diduga terkait dengan Iran dan Rusia dengan dalih memerangi apa yang mereka sebut kampanye "misinformasi".

“Hari ini kami menghapus beberapa Halaman, grup, dan akun untuk perilaku autentik yang terkoordinasi di Facebook dan Instagram. Beberapa dari kegiatan ini berasal dari Iran, dan beberapa berasal dari Rusia,” perusahaan yang berbasis di California mengumumkan dalam sebuah posting pada hari Selasa (21/8).

Target tersebut diidentifikasi sebagai "jaringan akun yang menyesatkan masyarakat tentang apa yang mereka lakukan," kata kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg pada hari Selasa (21/8), AFP melaporkan.

Di antara akun-akun itu adalah salah satu organisasi organisasi media milik Quest 4 Truth (Q4T), yang mempromosikan nilai-nilai Islam.

Lebih lanjut, Facebook menulis dalam teks tebal, “Kami telah menghapus Laman, grup, dan akun yang dapat ditautkan ke sumber yang sebelumnya dikenali pemerintah AS sebagai layanan intelijen militer Rusia. Ini tidak terkait dengan kegiatan yang kami temukan di Iran. "

Rusia menghadapi tuduhan keterlibatan dalam pemilihan presiden AS 2016 yang mendukung Presiden Donald Trump. Moskow sangat menolak klaim tersebut.

Penyelidikan Facebook didorong oleh tip-off dari firma cybersecurity FireEye.

Reuters mengutip FireEye yang mengatakan bahwa kegiatan Iran termasuk "tema anti-Saudi, anti-Israel, dan pro-Palestina" dan advokasi kebijakan yang menguntungkan Iran seperti kesepakatan nuklir 2015, di mana AS adalah sebuah partai yang menarik diri dari kesepakatan nuklir dan menyimpang dari komunitas internasional.

"Ini benar-benar menunjukkan bukan hanya Rusia yang terlibat dalam jenis aktivitas ini," Lee Foster, seorang analis operasi informasi FireEye, mengatakan kepada Reuters.

Facebook mengatakan telah bekerja sama dengan penegak hukum baik di AS dan Inggris pada penyelidikan, dan telah memberi penjelasan kepada Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS ketika Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap Tehran.

Dalam gerakan simultan, Twitter Inc (TWTR.N) dan Alphabet Inc (GOOGL.O) juga bertindak atas klaim FireEye dan menghapus ratusan akun yang dikatakan terkait dengan "aktor" Iran, yang dikatakan mempromosikan agenda geopolitik Iran.

Para pejabat Iran dan Rusia belum mengomentari laporan tersebut.

Microsoft juga mengklaim pada Senin (20/8) bahwa peretas terkait dengan pemerintah Rusia berusaha mencuri kredensial email login dari politisi dan think tank Amerika menjelang pemilihan kongres mendatang di AS.

Awal tahun ini, Facebook sendiri terkena skandal terkait pemilu setelah terungkap data hingga 87 juta penggunanya telah dibagikan secara tidak layak bersama konsultasi politik, Cambridge Analytica, yang dipekerjakan oleh Trump pada tahun 2016 untuk memprediksi dan mempengaruhi pilihan pemilih di kotak suara.

(AFP/Fire-Eye/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Indonesia dan Malaysia Jajaki Kerja Sama Pengembangan Mobil Masa Depan

Ilustrasi (pab-indonesia)

Mobil canggih yang dimaksud, kata Darell, bisa berbentuk mobil hybrid. Yakni jenis mobil yang mesinnya bekerja dengan kombinasi mesin berbahan bakar minyak dan mesin bertenaga listrik.

Indonesia dan Malaysia tengah menjajaki rencana kerja sama pengembangan 'mobil masa depan'.

"Kita dapat menjual pada masyarakat dan menawarkan mobil canggih yang tidak mahal," kata Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Ignatius Darell dalam kesempatan wawancara khusus dengan sejumlah media di Jakarta belum lama ini, seperti dilansir oleh Detik, Ahad, 19/08/18.

Mobil canggih yang dimaksud, kata Darell, bisa berbentuk mobil hybrid. Yakni jenis mobil yang mesinnya bekerja dengan kombinasi mesin berbahan bakar minyak dan mesin bertenaga listrik.

Jenis mesin ini dipilih lantaran mesin berbahan bakar bensin saat ini mulai ditinggalkan mengingat hasil pembakarannya yang dianggap sangat tak ramah lingkungan.

"Kita berbicara juga soal mobil ini, apakah mobil ini hybrid? Karena kita punya minyak dan gas. Kemudian juga ini (minyak dan gas) akan ditinggalkan karena juga membuat masalah pada alam sekitar kita karena banyaknya emisi yang dikeluarkan," sebutnya.

Darell menambahkan, mobil ini nantinya akan mengkonsumsi bioenergi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan konsumsi sawit di masing-masing negara mengingat RI dan Malaysia merupakan dua negara penghasil sawit terbesar di dunia.

"Mobil ini juga akan lain daripada yang lain. Dengan adanya kerja sama ini kita akan dapat membina dan membuat mobil yang tidak terlalu mahal," tandas dia.

(Detik/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Setelah Cina dan Rusia, Jepang Akhirnya Memangkas Utang Negara, Menuju Kehancuran AS?

Ilustrasi – Hutang negara

Angka terbaru dari Departemen Keuangan AS menunjukkan bahwa Rusia dan Turki bukan satu-satunya negara yang membuang obligasi utang AS. Kreditor terbesar kedua Washington, Jepang, melakukan hal yang sama.

Tokyo membuang $ 82,9 miliar, atau tujuh persen dari kepemilikannya di AS, selama dua belas bulan yang berakhir pada Juni – bulan terakhir yang datanya tersedia.

Pada bulan Juni saja, negara itu menjual sekuritas AS senilai $ 18,4 miliar. Kepemilikan Jepang pada Juni total $ 1,03 triliun, terendah sejak Oktober 2011, meskipun negara masih tetap pemegang terbesar kedua dari utang AS.

China, pemegang terbesar utang negara AS pada $ 1,178 triliun, menjual obligasi AS senilai $ 4,4 miliar pada bulan Juni. Sejak Oktober 2011, bagian China dari US Treasuries telah turun $ 138 miliar. Jumlah yang cukup tidak signifikan, tetapi konflik perdagangan yang meningkat dengan Washington dapat mendorong Beijing untuk mulai secara besar-besaran membuang kepemilikannya. Langkah itu bisa menimbulkan bencana bagi sistem keuangan AS.

Melikuidasi US Treasuries, salah satu aset keuangan paling aman dan paling aktif diperdagangkan di dunia, baru-baru ini menjadi tren di kalangan pemegang saham utama. Rusia membuang 84 persen dari kepemilikannya tahun ini, dengan kepemilikan yang tersisa pada Juni sebesar hanya $ 14,9 miliar. Dengan hubungan antara Moskow dan Washington pada titik terendah dalam beberapa dekade, Bank Sentral Rusia menjelaskan keputusan itu didasarkan pada risiko keuangan, ekonomi dan geopolitik.

Pada saat yang sama, Turki jatuh dari daftar pemegang asing utama sekuritas pemerintah AS dengan memangkas bagiannya dari obligasi AS dan mencatat ke $ 28,8 miliar pada Juni dari $ 32,6 miliar pada bulan Mei. Kepemilikan Turki terhadap Treasury AS telah turun 42% selama semester pertama tahun ini.

Ankara dan Washington berada dalam kebuntuan diplomatik atas penahanan pendeta AS Andrew Brunson di Turki.Brunson didakwa telah membantu kudeta militer yang gagal dua tahun lalu. Dia menghadapi 35 tahun di penjara Turki.

Obligasi treasury adalah jaminan utang pemerintah dengan bunga tetap dengan jangka waktu lebih dari 10 tahun. Obligasi negara melakukan pembayaran bunga dua kali setahun. Instrumen keuangan seperti obligasi pemerintah sangat penting bagi negara-negara yang terbiasa hidup dengan kredit. Treasury AS sangat penting bagi kemampuan pemerintah AS untuk meminjam uang untuk menyeimbangkan anggaran.

(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: