Oleh : Ust Muhammad Taufiq Ali Yahya
Hukum
Sholat 'Ied hukumnya wajib ketika masa hadir Imam a..s. dan Mustahab di masa ghaib beliau, dilaksanakan sendirian atau jamaah dengan niat Rajaa an, dan si Imam menanggung bacaan fatihah dan surat ma'mum.
Waktu
Waktu Sholat 'Ied dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai tergelincirnya matahari (Zawal/waktu dhuhur) dan tidak ada Qodho' jika telah lewat waktunya.
Caranya:
Sholat 'Ied terdiri dari dua rokaat dengan membaca Al-fatihah dan surat Al-A'laa pada rokaat yang petama dan Asy-Syams pada rokaat yang kedua.
Setelah surat pada rokaat pertama bertakbir 5 (lima) kali dan berqunut pada setiap takbir. dan pada rokaat kedua setelah surat bertakbir 4 (Empat) kali dan berqunut pada setiap takbir.
Pada qunut boleh dibaca doa apa saja, namun lebih baiknya jika membaca qunut, seperti di bawah ini :
اَلله اَكْبَرُ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، أللَّهُمَّ أَهْلَ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ، وَأَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوْتِ، وَأَهْلَ الْعَفْوِ وَالرَّحْمَةِ، وَأَهْلَ التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هذَا الْيَوْمِ، اَلَّذِيْ جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدًا، وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ذُخْرًا، وَشَرَفًا وَكَرَامَةً وَمَزِيْدًا، أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَأَنْ تُدْخِلَنِيْ فىِ كُلِّ خَيْرٍ أَدْخَلْتَ فِيْهِ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ، وَأَنْ تُخْرِجَنِيْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ أَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَمَا سَأَلَكَ بِهِ عِبَادُكَ الصَّالِحُوْنَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الْمُخْلِصُوْنَ
Bismillâhirrohmannirrohîm, Allâhumma sholli ‘alâ Muhammad wa ‘âli Muhammad, Allâhumma ahlal kibriyâ î wal ‘azhomah, wa ahlal jûdi wal jabarûti, wa ahlal ‘afwi war rohmah, wa ahlat taqwâ wal maghfiroh, as aluka bihaqqi hâdzal yaum alladzî ja’altahû lilmuslimîna ‘îdan, wali muhammadin shollallâhu 'alaihi wa âlihi dzuhron wasyarofan wa karômatan wa madzîdan an tusholli 'alâ Muhammadin wa âli Muhammadin, wa an tud khilanî fî kulli khoirin ad-kholta fîhî Muhammadan wa âli Muhammadin, wa an tukhrijanî min kulli sû in akhrojta minhu Muhammadan wa âla Muhammadin Allâhumma inî as aluka khoiro mâ sa alaka bihî 'ibâdukash shôlihûn, wa a 'ûdzubika mimmas ta'âdzaka minhu 'ibâdukal mukhlishûn
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, Ya Allah duhai Pemilik Kemuliaan dan Keagungan, Pemilik Kedermawanan dan Kekuasaan, Pemilik ampunan dan kasih sayang, pemilik kekuatan dan pengampunan, Daku memohon dengan kebenaran hari ini, yang dijadikan oleh kaum muslimin ‘ied (hari raya), Dan untuk Nabi Muhammad dan keluarganya sebagai (cahaya) penerang, kemuliaan, karomah, keunggulan maka sampaikan sholawat untuk Muhammad dan keluarganya, Masukkan daku di setiap kebaikan yang Nabi Muhammad dan keluarganya berada, Keluarkan daku di setiap keburukan yang Nabi Muhammad dan keluarga tidak berada di situ limpahkanlah sholawat untuknya dan keluarganya Ya Allah daku memohon kebaikan yang dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang sholeh, Hamba berlindung dari yang dimohonkan perlindungan oleh hamba-Mu yang Ikhlash
Catatan:
1. Mustahab pada sholat 'Ied mengeraskan bacaan, mengangkat tangan ketika takbir, sholat di tanah langsung (kecuali di Makkah), dan makruh di tempat yang beratap.
2. Jika dilaksanakan berjamaah maka dengan niat Rojaa an si Imam berkhutbah dengan dua khutbah setelahnya.
3. Tidak ada Adzan dan Iqamah sebelum sholat, namun Mustahab bagi muadzdzin untuk menyeru Ash-Sholah sebanyak tiga kali.
Surah Al-A’laa
Bismillâhirrohmânirrohîm, Sabbihisma robbikal a’lâ, alladzî kholaqo fasawâ, walladzî qoddaro fahadâ, walladzî akhrojal mar’â, faja’alahû ghutsâ an ahwâ, sanuqri uka falâ tansâ, illâ mâ syâ Allâhu innahu ya’lamul jahro wamâ yakhfâ wanuyas-siruka lil yusrô, fadzak-kir in nafa’atidz-dzikrô, sayadz-dzakkaru may-yakhsyâ, wayatajan nabuhal asyqô, alladzî yash-lan nârol qubrô tsumma lâ yamûtu fîhâ walâ yahyâ, qod aflahaman tadzakkâ, wadzakarosma robbihî fashollâ, bal-tu’tsirûnal hayâtad dunyâ, wal âkhirotu khoiruw wa abqô, Inna hâdzâ lafish shuhufil ûlâ, shuhufi Ibrôhîma wa Mûsâ
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi, yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan. lalu dijadikan-Nya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi, Dan Kami akan memberimu taufik kepada jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfa'at, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati dialamnya dan tidak (pula) hidup. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia shalat. Tetapi kamu (orang-orang) kafir memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab terdahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. 87: 1 - 19)
Surah Asy-Syams
Bismillâhirrohmânirrohîm, Wasy-syamsi wa dhuhâ hâ, wal qomari idzâ talâhâ, wan nahâri idzâ jallâhâ, wallayli idzâ yagh-syâhâ, was-samâ i wamâ banâhâ, wal ardhi wamâ thohâhâ, wanafsiw wamâ sawâhâ, fa alhamahâ fujûrohâ wataqwâhâ, qod aflaha man zakkâhâ, waqod khôba man das-sâhâ, kadz-dzabat tsamûdu bithogh-wâhâ, idzim ba’atsa asyqôhâ, faqôla lahum rosûlullâ hi nâqotallâhi wasuq-yâhâ, fakadz dzabûhu fa’aqorûhâ fadamdama ‘alayhim robbuhum bidzambihim fasawâhâ, walâ yakhôfu ‘uqbâhâ
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: "(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya". Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah), dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu. (QS. 91: 1 - 15).
(Karimah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar