الإستخارة الثانية
قال الشيخ الأجلّ الفقيه صاحب الجواهر في كتاب الجواهر : وهناك استخارة اُخرى مستعملة عند بعض أهل زماننا ، وربما نسبت إلى مولينا القائم أرواحنا فداه وهي :
أن يقبض على السّبحة بعد قراءة ودعاء ويسقط ثمانية ثمانية ، فإن بقي واحداً فحسنة في الجملة ، وإن بقي اثنان فنهى واحد وإن بقي ثلاثة فصاحبها بالخيار لتساوي الأمرين ، وإن بقي أربعة فنهيان .
وإن بقي خمسة فعند بعض أنّه يكون فيها تعب وعند بعض إنّ فيها ملامة ، وإن بقي ستّة فهو الحسنة الكاملة الّتي تجب العجلة ، وإن بقي سبعة فالحال فيها كما ذكر في الخمسة من إختلاف الرأيين أو الرّوايتين ، وإن بقي ثمانية فقد نهى عن ذلك أربع مرّات .(1)
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
1) الباقيات الصالحات في هامش كتاب مفاتيح الجنان : 222 .
Faqih alim, penulis buku Jawahir al-Kalam, dalam buku ini menulis: “Terdapat istikharah lainnya, yang oleh para ulama zaman kami digunakan. Istikharah ini juga dinisbahkan kepada Imam Zaman as.” Adapun caranya sebagai berikut:
Setelah ayat dan doa dibaca, ambillah tasbih dan hitunglah delapan per delapan, bila hanya satu biji yang tertinggal, berarti ada sedikit kebaikan didalamnya.
Apabila dua biji yang tertinggal, berarti melakukannya adalah buruk Bila tiga biji, berarti pilihannya tergantung kepada orang yang melakukan istikharah, karena melakukan atau meninggalkannya sama saja.
Apabila tiga biji yang tertinggal, sebagian berpendapat terdapat kesulitan dalam melakukannya, sebagian lagi meyakini buruknya sesuatu tersebut ketika dilakukan.
Apabila yang tertinggal adalah enam biji, maka kebaikan sempurna terdapat di dalamnya, dan harus dikerjakan secepatnya.
Jika yang tertinggal sebanyak tujuh biji, maka hasilnya sama dengan lima yang tertinggal, hal ini menandakan di dalamnyaterdapat dua pilihan.
Apabila tersisa delapan, akhir sesuatu yang diistikhrahkan adalah buruk, terdapat empat larangan di dalamnya.[1]
______________________________
[1] al-Baqiyat as-Shalihat (khasiyah buku Mafatih al-Jinan) hal. 411.
(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar