OKI mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan beberapa perusuh dalam sebuah serangan terhadap sebuah masjid dan sejumlah toko dan mobil milik muslim di kota Ampara, Sri Lanka.
Menurut laporan IQNA dilansir dari INA, OKI dengan mengungkapkan keprihatinan mendalam atas serangan terhadap umat Islam di Sri Lanka, juga menekankan perlunya menghormati hak-hak minoritas muslim di negara tersebut dan kebebasan mereka untuk menjalankan praktik keagamaan dan ibadah.
OKI juga meminta pemerintah Sri Lanka selain menjamin keamanan dan keselamatan minoritas muslim Sri Lanka dalam menjalankan ajaran agama, sesuai dengan hukum dan peraturan HAM internasional, juga melakukan penyelidikan secepatnya terhadap pelecehan muslim di negara tersebut.
Polisi Sri Lanka mengatakan pada hari Selasa diumumkan bahwa akibat bentrokan antara penganut Buddhis ekstrem dan musim di bagian timur negara tersebut sebuah masjid dirusak dan beberapa toko serta orang muslim mengalami luka-luka.
Bentrokan antara umat Buddha dan Islam dimulai tahun lalu ketika umat Buddha ekstrem menuduh muslim bahwa umat muslim memaksa orang-orang lain agar memeluk Islam.
Perlu disebutkan bahwa pemerintahan Maithripala Sirisena, presiden Sri Lanka telah dikritik oleh kelompok oposisi politik karena tidak komitmen dengan janji-jani pemilihannya untuk mengendalikan kelompok ekstremis radikal Buddha. 71% penduduk Sri Lanka beragama Buddha dan 9% beragama Islam.
(INA/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar