Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran dapat memulihkan hubungannya dengan Arab Saudi jika kerajaan tersebut mengakhiri agresi militernya di Yaman dan memotong persahabatannya dengan rezim Tel Aviv.
Berbicara di parlemen di Teheran pada hari Minggu (10/12/17), Rouhani mengatakan bahwa Republik Islam tidak memiliki masalah dengan Arab Saudi jika mereka berhenti "tunduk pada Israel" dan bergantung pada dirinya sendiri dan negara-negara regional.
"Arab Saudi harus berhenti membombardir Yaman dan berhenti mengemis untuk berhubungan dengan rezim Zionis," ungkapnya. "Kami ingin Arab Saudi menghentikan dua hal, persahabatan dengan Israel dan pemboman Yaman yang tidak manusiawi."
Hubungan antara Iran dan Arab Saudi pertama kali memburuk setelah insiden mematikan dalam ritual haji pada bulan September 2015, ketika ratusan peziarah Iran di antaranya menjadi korban insiden tersebut.
Ketegangan meningkat lebih lanjut beberapa bulan kemudian setelah eksekusi ulama Shia terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr oleh kerajaan Saudi.
Riyadh memotong hubungan diplomatik dengan Teheran pada Januari 2016 menyusul unjuk rasa di depan tempat diplomatiknya di kota-kota Teheran dan Masyhad yang menentang eksekusi tersebut.
(IRNA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar