Seseorang yang tidak ada sifat toleransi dalam dirinya maka saat dihadapkan oleh suatu peristiwa ia akan kehilangan kehormatan dan martabatnya, padahal pada hakikatnya jelas seseorang tidak boleh sampai kehilangan kehormatannya.
Shabestan News Agency, dalam kajiannya Ayatullah Ali Akbar Resyad menjelaskan bahwa toleransi dalam diri seseorang akan membawa kemuliaan, dimana jika mulia dimaknai dengan rasa malu. Dijelaskannya, toleransi dan sabar adalah dua hal yang berbeda, karena kesabaran adalah bertahan dalam kesulitan sementara toleransi dalam berhadapan dengan manusia lainnya.
Di saat seseorang berhadapan dengan orang lain yang dapat menyebabkannya marah atau emosi yang tidak terkontrol maka di situlah peran toleransi, karena pada hakikatnya dengan menerapkan toleransi maka akan mendatangkan kemuliaan dalam dirinya.
Seseorang yang tidak ada sifat toleransi dalam dirinya maka saat dihadapkan oleh suatu peristiwa ia akan kehilangan kehormatan dan martabatnya, padahal pada hakikatnya jelas seseorang tidak boleh sampai kehilangan kehormatannya, jelasnya.
Sebagai tambahan, Karena Allah swt mencintai orang-orang mukmin maka mereka akan diuji dengan musibah, oleh karena itu saat menghadapi musibah kita harus berlindung kepada Allah swt, dan barang siapa yang bersabar dalam musibah maka salam Allah swt atas mereka semua.
Imam Ali as berkata “sabar dalam melakukan kewajiban dan meninggalkan yang diharamkan, sabar dalam musibah, sabar dalam menghadapi maksiat, sabar dalam melakukan shalat awal waktu, akan membuat manusia bahagia.”
Di saat manusia mendapat musibah dan cobaan maka ia tidak boleh berkeluh kesah, karena Allah swt menyaksikan permasalahan manusia, dan hanya Allah yang dapat menyelesaikan semuanya, dengan begitu di saat ia sedang ditimpa musibah maka hendaklah ia berkhalwat dengan-Nya dan hanya kepada-Nya lah ia meminta pertolongan.
آیتالله علیاکبر رشاد رئیس شورای حوزه علمیه استان تهران امروز در آغاز درس اصول که در حوزه علمیه امام رضا(ع) برگزار شد، گفت: حلم عزت آور است. وی با اشاره به اینکه اگر عزت را به معنای حیا یا قدرت معنا کنیم درست است، عنوان کرد: حلم با صبر تفاوت دارد چراکه صبر، مقاومت و تحمل دشواریها است اما حلم در مواجهه با انسانها است.
رئیس شورای حوزه علمیه استان تهران اظهار داشت: زمانیکه انسان در مقابل دیگران و برخی شرایط که او را به خشم و واکنشهای غیرمنطقی وادارد تحمل و شکیبایی به خرج دهد در واقع رعایت حلم کرده که سبب عزت او میشود.
آیتالله رشاد بیان داشت: زمانیکه شخص حلم به کار بست نزد دیگران محترم میشود، عزت به معنای ابهت و قدرت او آسیب نمیبیند.
وی افزود: انسانی که حلیم نیست در مقابل هر حادثهای دچار از دست رفتن حریم و حرمت خود میشود در حالیکه نباید بر مبنای انسانیت مقابل هرگونه ناملایمات عکسالعمل نشان دهد که عزت او از بین برود.
پایان پیام/487
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar