Berikut Wasiat Imam Ja’far As-Shodiq as kepada Putranya!
Imam As-Shodiq berwasiat kepada putranya seraya berkata,
Wahai anakku terimalah wasiatku. Jagalah perkataanku karena apabila engkau menjaganya maka engkau akan hidup bahagia dan mati terpuji.
Wahai anakku, siapa yang merasa cukup dengan apa yang telah dibagi (oleh Allah) maka ia tidak membutuhkan apa-apa.
Siapa yang mengarahkan pandangannya kepada sesuatu ditangan orang lain maka ia akan mati dalam keadaan faqir.
Siapa yang tidak rela dengan apa yang telah dibagi oleh Allah maka ia akan mencurigai Allah dalam ketentuan-Nya.
Siapa yang menganggap kecil kesalahan dirinya maka ia akan menganggap besar kesalahan orang lain.
Siapa yang menganggap besar kekeliruan dirinya maka ia akan menganggap kecil kekeliruan orang lain.
Wahai putraku, siapa yang mengungkap hijab (aib) selainnya maka akan tersingkap aib didalam rumahnya.
Siapa yang menggali sumur untuk saudaranya maka ia akan terjatuh didalamnya.
Siapa yang bergaul dengan orang-orang dungu, ia akan dihinakan.
Siapa yang bergaul dengan orang-orang pintar maka ia akan dimuliakan.
Siapa yang masuk dalam tempat-tempat yang buruk maka ia akan dituduh.
Wahai anakku, berhati-hatilah untuk tidak merendahkan seseorang karena nantinya engkau akan direndahkan.
Berhati-hatilah untuk tidak turut campur terhadap masalah yang tidak penting bagimu, karena engkau akan terhina karena itu.
Wahai anakku, katakan kebenaran yang menguntungkanmu ataupun yang merugikanmu.
Wahai anakku, jadilah engkau pembaca kitab Allah dan penyebar kedamaian.
Jadilah penyeru kebenaran dan pencegah kemunkaran.
Sambunglah (silaturahmi) bagi orang yang memutuskan hubungan denganmu.
Mulailah berbicara dengan seorang yang diam dihadapanmu.
Dan jadilah pemberi bagi orang yang meminta padamu.
Berhati-hatilah dengan gosip karena hal itu menumbuhkan permusuhan dalam hati seseorang.
Berhati-hatilah untuk tidak menyebar aib manusia. Karena orang yang menyebar seperti orang yang melakukan (aib tersebut).
Wahai putraku, jika engkau hendak berkunjung, kunjungilah orang-orang baik dan janganlah engkau mendatangi orang-orang yang keji. Karena mereka seperti batu yang tidak memancarkan air, seperti pohon yang tidak hijau daunnya dan seperti tanah yang tidak tumbuh rumputnya.
Kemudian beliau berkata,
“Tiada bekal yang lebih mulia dari takwa.
Tiada sesuatu yang lebih baik dari diam.
Tiada musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan.
Dan tiada penyakit yang lebih parah dari kebohongan.”
Salam atasmu wahai As-Shodiq as.
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar