Mohammed bin Salman. Saudi Crown Prince.
Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan Riyadh "tidak akan membayar apa pun" ke Amerika Serikat untuk "keamanan" kerajaan, sebagai bantahan kepada Presiden AS Donald Trump yang baru-baru ini mengatakan Raja Salman tidak akan bertahan dalam kekuasaan "selama dua minggu" tanpa dukungan militer AS.
“Sebenarnya kami tidak akan membayar untuk keamanan kami. Kami percaya bahwa semua persenjataan yang kami miliki dari Amerika Serikat dibayar, itu bukan senjata gratis," kata putra mahkota Saudi dalam wawancara Bloomberg yang dilakukan pada hari Rabu (3/10) dan dipublikasikan pada hari Jumat (5/10).
Dia membuat komentar sebagai jawaban atas pertanyaan apakah Riyadh perlu membayar Washington lebih untuk keamanannya.
"Sejak hubungan dimulai antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, kami telah membeli semuanya dengan uang," lanjutnya, menambahkan bahwa sejak Trump berkuasa, kerajaan memutuskan untuk membeli lebih dari 60 persen persenjataan yang dibutuhkan dari AS “untuk 10 tahun ke depan.”
Putra mahkota berusia 33 tahun itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa Arab Saudi telah setuju untuk membeli senjata senilai US $ 110 miliar dan menandatangani perjanjian investasi senilai miliaran lebih, sejumlah "$ 400 miliar" secara total, sejak Trump mengambil alih kepresidenan pada awal 2017, dan menggambarkan kesepakatan sebagai "pencapaian yang baik" untuk Trump.
“Juga termasuk dalam perjanjian ini adalah bagian dari persenjataan ini akan diproduksi di Arab Saudi, sehingga akan menciptakan lapangan kerja di Amerika dan Arab Saudi, perdagangan yang baik, manfaat yang baik untuk kedua negara dan juga pertumbuhan ekonomi yang baik. Plus, itu akan membantu keamanan kami,” lanjut Bin Salman.
(Bloomberg/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar