Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender/LKAJ Siti Musdah Mulia menyebut agama masih menjadi salah satu tantangan dalam pemilu. Salah satunya yaitu penggunaan agama untuk pemenangan politik.
“Tantangan terbesar seringkali kita umat beragama lupa bahwa agama itu sering dijadikan alat untuk pemenangan politik, ini kita harus waspadai,” ujar Siti dalam acara ‘Seminar Nasional Agama Dalam Pemilu 2019’, di Hotel Pullman, Jl MH Thamrin, Jakpus, Kamis (14/12/2017).
Menurutnya, agama merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengatakan seharusnya tidak terjadi aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai agama.
“Karena menurut saya agama benar-benar diturunkan Tuhan untuk menjadi pedoman dalam kehidupan kita, sehingga tidak terlibat dalam aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai esensial agama,” kata Siti.
Ia mengatakan seharusnya masyarakat tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik. Apalagi sampai menyebarkan isu-isu negatif demi keuntungan kelompok tertentu.
“Jangan atas nama kepentingan politik kita nggak apa-apa hancurin aja yang berbeda dengan kita, nggak boleh gitu. Jangan menggunakan cara licik dengan menggunakan hoax dalam memenangkan kepentingan yang menurut saya itu jangka pendek,”kata Siti.
Ia menyarankan agar agama digunakan secara positif dalam berpolitik. Apalagi jika dikombinasikan dengan nilai dan pesan moral Pancasila.
“Buat saya agama sangat positif jadi buat saya harus digunakan di dalam pilkada, pilpres dan dalam kehidupan bernegara. Sepanjang agama itu mengedepankan nilai-nilai atau pesan moral yang sesuai dengan nilai Pancasila,” ujar Siti.
“Maka itu kita harus berani mengatakan kalau itu tidak sesuai dengan Pancasila, karena Pancasila itu adalah ekstrak dari semua nilai agama dan semua kepercayaan yang ada dan tumbuh di Indonesia,”katanya.
(Detik/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar