Sebuah caravan Ahlusunnah Pakistan sebelum berkunjung ke Irak, merasa takut saat akan melawat sejumlah kota negara ini masyarakat akan melihatnya dengan pandangan ISIS, namun pandangan mereka berubah saat telah melawat.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Iran Nun, Syaikh Muhammad Habib Saidi, Direktur sekolah agama Nidzami Razawiyyah di kota Lahore Pakistan, yang telah meliput 15 ribu sekolah agama.
Terkait lawatannya ke Irak, ia mengatakan kami berada dalam rombongan ziarah Ahlusunnah guna menziarahi beberapa kota Irak seperti Karbala, Najaf, dan Kadzimain.
Saidi mengatakan, ironisnya sebagian media pakistan mengupayakan sejumlah program untuk menciptakan kerenggangan dan konflik antar Syiah dan Ahlusunnah.
“Awalnya kami takut di awal perjalanan ini, karena menurut kami, orang-orang Syiah melihat kami dengan pandangan ISIS, namun ketika kami tiba di bandara Najaf, pandangan ini berubah secara total saat kami melihat moral dan perilaku masyarakat Irak di haram suci Alawi, Huseini dan Abbasi dengan mata kepala sendiri,” tegasnya.
Saidi dengan menegaskan bahwa kami Ahlusunnah tidak menganggap muslim seseorang yang menjadi anggota kelompok teroris ISIS dan yang memiliki keyakinan takfiri, menegaskan orang-orang ini berafiliasi dengan Amerika dan sebagaimana yang dipaparkan di sebagian media juga, pesawat Amerika mengayomi mereka dan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan mereka untuk membuat konflik antar umat muslim.
Selanjutnya ia mengisyaratkan peran krusial Ayatullah Sistani dalam menciptakan persatuan antar umat muslim dan menambahkan, kami sebelumnya tidak mengenal nama Ayatullah Sistani, namun kami mendengar ada tokoh yang kuat di Irak yang dicintai oleh Syiah dan Ahlusunnah, karena beliau tidak membeda-bedakan antar mereka. Di Pakistan juga, banyak sekali masyarakat yang mencintainya dan ketika kami datang ke sini akhirnya tahu bahwa nama tokoh kuat tersebut adalah Ayatullah Sistani.
(Nun/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar