Lembaga pemberitaan Bloomberg yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Kamis (9/11/2017), mengungkapkan adanya pergerakan dan upaya sejumlah orang kaya Saudi untuk lolos dari dampak gempa “pemberantasan korupsi” yang sejauh ini telah menerjang sejumlah pangeran, menteri, dan mantan pejabat negara ini.
Mengutip keterangan enam narasumber anonim, Bloomberg melaporkan bahwa sejumlah hartawan Saudi sedang bergerak untuk mentransfer aset mereka dari Saudi dan menjual investasi mereka di kawasan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk mengubahnya menjadi dana cair, karena mereka kuatir terkena imbas apa yang disebut gelombang pemberantasan korupsi.
Menurut sumber-sumber itu, para hartawan tersebut berkomunikasi dengan bank-bank dan para pengelola aset serta konsultan untuk pencarian dana di Saudi dan negara-negara Teluk sekitarnya di tengah kekuatiran akan aksi pembekuan.
Seperti diketahui, Saudi telah membentuk komisi pemberantasan korupsi yang diketuai oleh Putera Mahkota Mohamad Bin Salman. Komisi ini telah menahan puluhan orang yang terdiri atas para pangeran, pajabat, mantan pejabat, dan pengusaha dengan tuduhan terlibat tindak korupsi dan pencucian uang. Mereka yang terjaring antara lain Pangeran Waleed bin Talal, Mohammad Al-Amoudi, Salih Kamil, Mansour Al-Balawi, dan Nasir Al-Tayyar.
Bank-bank Saudi juga telah membekukan lebih dari 1200 rekening bank milik para nasabah dan perusahaan di Saudi.
(Bloomberg/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar