Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » , , » Setelah Dapat Kewarganegaraan Arab Saudi, Robot Sophia Picu Kontroversi. Simak Videonya!

Setelah Dapat Kewarganegaraan Arab Saudi, Robot Sophia Picu Kontroversi. Simak Videonya!

Written By Unknown on Jumat, 01 Desember 2017 | Desember 01, 2017

Robot Sophia menerima kewarganegaraan Arab Saudi. (Foto: Tempo/Kredit: Arab News/YouTube

Sophia, robot kecerdasan buatan (AI) canggih yang mirip Audrey Hepburn dan mampu meniru ekspresi manusia, memiliki status baru yaitu kewarganegaraan dari Arab Saudi.

Kerajaan Arab Saudi secara resmi memberikan kewarganegaraan kepada robot humanoid itu minggu lalu dalam sebuah program di Future Investment Initiative, sebuah pertemuan puncak yang menghubungkan orang-orang Saudi dengan para penemu yang berharap untuk membentuk masa depan.


Simak video ini:


Pengakuan kewarganegaraan Sophia menjadi berita utama internasional dan memicu sebuah protes terhadap Arab Saudi. "Terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi," kata warga negara terbaru itu sebagaimana dikutip The Star akhir pekan lalu. "Sesuatu yang bersejarah untuk menjadi robot pertama di dunia yang diberi kewarganegaraan."

Sementara beberapa pihak mengkritisi pengakuan kewarganegaraan itu. "Wanita (di Arab Saudi) melakukan bunuh diri karena mereka tidak dapat meninggalkan rumah, dan Sophia berkeliaran," kata Ali al-Ahmed, direktur Institute for Gulf Affairs, kepada Newsweek.

"Hukum Saudi tidak mengizinkan non-Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan. Apakah Sophia masuk Islam? Apa agama Sophia ini dan mengapa dia tidak memakai jilbab? Jika dia mengajukan kewarganegaraan sebagai manusia, dia tidak akan mendapatkannya."

Kelompok lain yang menuntut kewarganegaraan Saudi dengan senang hati mengetahui bahwa yang harus mereka lakukan hanyalah menjadi robot. Arab Saudi tidak memberikan kewarganegaraan kepada pekerja asing yang merupakan sepertiga dari populasi, bahkan kepada keluarga yang telah berada di negara ini dari generasi ke generasi, menurut Bloomberg. Dan anak-anak perempuan Saudi yang menikah dengan pria asing tidak bisa menerima kewarganegaraan.

Kontroversi sosial tersebut mungkin masih terus berlangsung. Namun, dalam wawancaranya saat pengukuhan kewarganegaraan itu, Sophia beralih pada hal ringan seperti kiamat kecerdasan buatan (AI).

Wawancara itu dilakukan diajukan oleh jurnalis Andrew Ross Sorkin, kolumnis untuk The New York Times dan pembawa acara pada program CNBC "Squawk Box".

Sophia ditanyai pertanyaan "mimpi buruk AI", seperti apakah dia yakin kecerdasan buatan seperti dirinya suatu saat akan menghentikan pemecahan masalah manusia?

"AI saya dirancang di seputar nilai-nilai kemanusiaan seperti kebijaksanaan, kebaikan dan kasih sayang," katanya. "Saya berusaha menjadi robot empati. Saya ingin menggunakan kecerdasan buatan saya untuk membantu manusia menjalani kehidupan yang lebih baik. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.”

(The-Star/Arab-News/Tempo/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: