Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai perwujudan nasionalis-Islam. Sosok Sandi dinilainya juga sebagai santri, meskipun orang lain tak berkata demikian.
“Mungkin beliau (Sandiaga) dalam kaca mata kita selama ini tidak terkategori sebagai santri,” kata Sohibul di deklarasi Prabowo-Sandi, di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).
Sandiaga sebelumnya dikenal sebagai pengusaha. Dia kemudian menjadi politikus, menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Meski secara langsung tak ada latar belakang santri, namun Sandiaga dinilai Sohibul sudah ter-Islamisasi.
“Saya kira beliau seseorang yang memang hidup di alam moderen, tetapi beliau mengalami proses spiritiualisasi dan Islamisasi, sehingga saya bisa mengatakan saudara Sandi adalah merupakan sosok santri di era pos-Islamisme. Dia benar-benar menjadi contoh pemimpin muslim yang kompatibel dengan perkembangan zaman,” tutur Sohibul.
Kepemimpinan nasionalis-Islamis memang diinginkan oleh koalisi de facto Partai Gerindra, PKS, dan PAN. Lagipula, koalisi ini juga sempat mendapat rekomendasi dari pihak ulama. Dia menyatakan pencapresan Prabowo sudah mencerminkan rekomendasi Ijtimak Ulama, forum yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
“Pak Prabowo sebagai capres yang sudah ditetapan sebagai Ijtimak Ulama, sebagai capres, Alhamdulillah beliau dengan seluruh keteguhan hatinya siap jadi capres. Tentu ini adalah sebuah penghormatan, penghargaan, dan apresiasi kepada Ijtimak Ulama, bahwa beliau diberi mandat dan beliau terus melaksanakan mandat tersebut untuk maju menjadi carpes Indonesia,” tutur Sohibul.
Pernyataan Sohibul Iman ini dikomentari oleh netizen Ricky Setiawan melalui postingan facebooknya.
LABEL ULAMA DAN SANTRI
Jaman sekarang, buat jadi ulama dan santri bukan ditentukan dari pengalaman mondok. Tapi dari besarnya kardus yang kalian bawa. Orang2 dengan logistik super besar, bisa jadi apapun termasuk beli label ulama apa lagi santri.
Belinya dimana mas?
Ya di PKS lah… kalo mereka sudah berfatwa, maka itu akan menjadi pegangan orang2 stress secara agama, termasuk kelompoknya HTI dan JAD.
Mudah2an kalian paham kenapa 2019 kita harus guremkan mereka. Tetap pilih Jokowi saja yang sudah resmi dapat label Halal dari MUI.
(Detik/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar