Jika terkait proses kelahiran, bahkan sejak tahap kehamilan ketika janin masih dalam kandungan, mungkin sudah banyak dari kita yang mengetahui fase perkembangannya. Tapi bagaimana halnya dengan apa yang terjadi terhadap tubuh manusia setelah dia dinyatakan mati?
Secara medis, kematian adalah kondisi berhentinya hidup, ketika nyawa keluar dari badan. Sesaat sebelum hal itu terjadi, manusia akan merasakan jantungnya berhenti berdetak, napas tertahan, dan badan bergetar. Dia juga akan merasakan dingin di daerah telinga, sementara darahnya akan menjadi asam, dan tenggorokan akan berkontraksi.
Kemudian, ketika otak sudah kehabisan suplai oksigen, pada waktu itulah tubuh kita dinyatakan mati secara medis.
Lalu apa yang akan terjadi pada tubuh manusia setelah itu? Berikut ini prosesnya.
1 menit setelah kematian, darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi. Seiring dengan itu, isi kandung kemih akan keluar sendiri.
3 menit setelah kematian, sel-sel otak akan mati secara bersamaan. Pada waktu itu, otak benar-benar berhenti berpikir.
4-5 menit setelah kematian, pupil mata membesar dan berselaput, sementara bola mata mengerut karena kehilangan tekanan darah.
7-9 menit setelah kematian, seluruh penghubung ke otak mulai mati.
1-4 jam setelah kematian, terjadi rigor mortis, yaitu fase ketika seluruh otot di tubuh menjadi kaku, menjadikan otot dan rambut ikut kaku.
4-6 jam setelah kematian, rigor mortis terus berlangsung. Darah yang berkumpul di dalam tubuh akan mati, dan warna kulit mulai menghitam.
6 jam setelah kematian, otot-otot masih berkontraksi, dan proses penghancuran di dalam tubuh masih berjalan.
8 jam setelah kematian, suhu tubuh akan menurun drastis. Karena itulah tubuh orang mati terasa dingin.
24-27 jam setelah kematian, isi perut mulai membusuk oleh mikroba, sementara pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
36-48 jam setelah kematian, proses rigor mortis berhenti, dan tubuh menjadi lemas bahkan lentur.
3-5 hari setelah kematian, proses pembusukan akan menghasilkan luka skala besar, dan darah menetes keluar dari mulut serta hidung.
8-10 hari setelah kematian, warna tubuh mulai berubah, dari hijau menjadi merah, seiring membusuknya darah.
Beberapa minggu setelah kematian, rambut beserta gigi dan kuku akan mudah terlepas.
Satu bulan setelah kematian, kulit mulai mencair yang diikuti proses hancurnya daging.
Satu tahun setelah kematian, tidak ada lagi yang tersisa pada tubuh selain hanya tumpukan tulang belulang.
***
Subhanallah, itulah yang terjadi pada tubuh manusia yang telah mati. Dan tulang-belulang itulah yang kelak akan dibangkitkan hidup kembali sebagaimana firman-Nya dalam Surah Yaa Siin ayat 77 – 79:
أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقۡنَٰهُ مِن نُّطۡفَةٖ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٞ مُّبِينٞ ٧٧ وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٞ ٧٨ قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ ٧٩
77. Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?”
79. Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.”
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar