Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengakui kemajuan kemampuan teroris di Irak dan Suriah yang mulai bisa menghasilkan senjata kimia. Kemampuan ini bisa mengancam keamanan di negara lain, terutama Timur Tengah.
“Ada kekhawatiran yang serius mengenai ancaman terorisme berbentuk senjata kimia di wilayah Timur Tengah, khususnya di wilayah Irak dan Suriah,” kata Lavrov, dilansir dari laman Russia Today, Jumat (19/1/2018).
Lavrov juga mengecam sejumlah negara Barat yang menutup mata terhadap ancaman penggunaan senjata kimia oleh teroris.
Lavrov juga memperingatkan Dewan Keamanan PBB tentang risiko dari penyebaran zat kimia yang dilakukan oleh para teroris di luar kawasan Timur Tengah. Serta memperingatkan adanya militan asing di dalam kelompok ekstremis tersebut.
“Teroris yang tiba di Suriah dan Irak dari luar negeri berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman praktik serta keterampilan dalam membuat dan menggunakan senjata kimia,” kata Lavrov.
Lavrov mengaku sudah berulangkali mengutuk tindakan teroris ini dengan mengajukan proposal penerapan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB. Pengajuan proposal ini sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir, namun proposal tersebut mendapat perlawanan keras dari sejumlah negara Barat, terutama Amerika Serikat.
(Russia-Today/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar