Imam Hadi as berkata “katakanlah Al-hujjah dari keluarga Muhammad saww.”
Shabestan News Agency, dari sanad yang sahih Sayikh Shaduq meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hasyim Jakfari yang berkata bahwa aku mendengar Imam Hadi as berkata “pengganti setelahku adalah puteraku yaitu Hasan Askari.”
Kemudian pengganti setelahnya adalah puteranya yang kalian tidak diperbolehkan menyebutkan namanya, kemudian aku berkata: lalu bagaimana kami memanggilnya? Imam Hadi as berkata “katakanlah Al-hujjah dari keluarga Muhammad saww.”
Dalam haditsnya, Imam Ali Ridha as juga berkata “tubuhnya tidak terlihat (gaib) dan namanya tidak disebutkan.”
Salah satu di antara laqab atau julukan Imam Mahdi afs yang terkenal ialah “Al-Qaim” yang berarti orang yang melakukan kebangkitan. Dalam beberapa riwayat yang berkaitan dengan Imam Zaman afs, selalu disebutkan tentang Al-Qaim, banyak riwayat yang menyebutkan hal ini, di antaranya ialah riwayat dari Imam Shadiq as yang berkata “jika nama Muhammad, Ali dan Hasan datang berurutan maka yang ke-empatnya adalah Al-Qaim.”
Imam Jawad as juga bersabda “sesungguhnya Al-Qaim itu dari kami, dia adalah Al-Mahdi yang ia wajib dinanti semasa gaibnya, dan wajib ditaati saat kemunculannya.”
Salah satu laqab lain milik Imam Zaman afs yang kaum muslimin mengenalnya ialah “Al-Mahdi”. Al-mahdi memiliki arti orang yang memberikan hidayah, dimana kelak Imam Zaman afs akan menyampaikan semua manusia ke puncak kesempurnaan dan akan menyelamatkan manusia dari kerusakan dan kesesatan.
Dalam riwayat disebutkan “sesunggunya Al-Qaim dinamai dengan Al-mahdi ialah karena ia akan memberi hidayah kepada orang-orang yang tersesat.”
Imam Shadiq as bersabda “ia disebut sebagai Al-mahdi karena ia akan memberi petunjuk tentang segala perkara yang tersembunyi.”
در جلد دوم از کتاب «مکیال المکارم» بخش هشتم، ذیل عنوان «تکالیف بندگان نسبت به حضرت صاحب الزمان(عج)» مطالبی ارائه شده که سلسله وار مرور می شود.
ذیل دومین وظیفه برشمرده شده برای منتظران با عنوان «رعایت ادب نسبت به یاد او» آمده است:
یاد کردن این اسم شریف در مواقع ترس، مانند: محافل و مجالس دشمنان دین که تقیه با آنان واجب است و هیچ اختلافی از هیچ یک از متقدمین و متاخرین در حرمت این قسم نیست و نیز تمام دلایل تقیه بر آن دلالت دارد و همچنین احادیث منع از نام بردن، همگی شامل این قسم می شود.
همچنین، یاد کردن نام آن حضرت(عج) در سایر مجالس و مجامع که ترس و تقیه ای در آنها نیست و اینگونه است که معرکه آراء و جای بحث و گفت وگو است.
شیخ صدوق به سند صحیحی از ابوهاشم جعفری روایت آورده که گفت: شنیدم حضرت ابوالحسن العسکری (امام هادی(ع)) می فرمودند: «جانشین بعد از من پسرم حسن است، پس چگونه خواهید بود در جانشین پس از جانشین؟» راوی گوید: عرضه داشتم: خداوند مرا فدای تو گرداند، چرا؟ فرمودند: «زیرا که شما شخص او را می بیند و بردن نامش برای شما جایز نیست.» گفتم: پس چگونه او را یاد کنیم؟ فرمودند: «بگوئید حجت از آل محمد صلی الله علیه و علی آبائه الطاهرین المعصومین.»
در کافی و کمال الدین به سند معتبری از ریان بن اباصلت آمده که گفت: «شنیدم حضرت÷ ابوالحسن الرضا علیه السلام –که درباره قائم علیه السلام سوال شده بود- می فرمودند: «جسمش دیده نمی شود و به اسم نام برده نگردد.»
پایان پیام/9
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar