(i) Khalifah Ali a.s berkata:
“Siapa yang mencintai Allah, maka dia mencintai Nabi s.a.w. Siapa yang mencintai Nabi s.a.w, maka dia mencintai kami (Ahlu l-Bait) dan siapa yang mencintai kami, maka dia mencintai Syiah kami” (Tafsir al-Furat al-kufi, 128).
(ii) Khalifah Ali a.s berkata:
“ Wahai Hanasya, siapa yang ingin mengetahui seorang itu pencinta kami atau pembenci kami, maka hendaklah dia menguji hatinya. Sekiranya dia mencintai seorang wali kami, maka dia bukanlah pembenci kami. Sekiranya dia membenci seorang wali kami, maka dia bukanlah pencinta kami. Sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian bagi pencinta kami dengan kasih sayang kepada kami. Dia telah menulis di dalam buku (al-Dhikr) nama pembenci kami. Kamilah orang cerdek (nujaba’) yang ada kaitan dengan para nabi as” (Kasyfu al-Ghammah, ii, 8,Basysyarah al-Mustafa, 45)
(iii) Imam Ja‘far al-Sadiq as berkata:
Siapa yang mewalikan pencinta kami, maka dia mencintai kami” (Bihar al-Anwar,Jil. 100,124). Ini berarti Syiah dan para imam mereka a.s tidak dapat dipisahkan. Dan Syiah bukanlah Ahlu l-Bait Rasulullah s.a.w.
(AB-Perlak1/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar