Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Institute Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran-Institute Ilmu Al-Quran (IPTIQ-IIQ) Cabang Jakarta Selatan menggelar Seminar Internasional untuk kemerdekaan Palestina, di Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.
Seminar dengan tema “Membebaskan Yerusalem dari Okupasi Zionis Israel” itu diselenggarakan sekaligus memperingati 100 tahun Deklarasi Balfour, 100 tahun penindasan Zionis, dan 100 tahun perlawanan bangsa Palestina.
Tampil sebagai pembicara dari komunitas internasional, yakni Dr. Syaikh Yusuf (Chairman of the Global Campaign to Return to Palestine, Libanon); Dr. Edgardo Ruben Assad (The Latin League to Return to Palestine, Argentina); Ir. Mujtahid Hashem (Voice of Palestine, Indonesia); Abdel Rahman M S Alnweiri (Mahasiswa Gaza Palestine); dan Syahrul Efendi Dasopang (Direktur The Infonesian Reform Institute).
Acara yang digelar di Auditorium Institut PTIQ Jakarta ini dimoderatori oleh Ketua HMI Jakarta Selatan, Ziad Abdul Malik. Pembacaan puisi oleh Angelica Gabriella Bella dan Abdullah Kafabihi turut mewarnai acara seminar sore itu.
Di ujung acara, Ir. Mujtahid Hashem membacakan Deklarasi Jakarta sebagai bentuk dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Deklarasi Jakarta disusun atas kesepakatan peserta Konferensi Internasional; In Defending Palestine Rights “Balfour Declaration, 100 Years of Zionist Colonization, 100 Years of Resistance” yang berlangsung di Gedung Nusantara V, MPR/DPR RI pada tanggal 7-8 Desember 2017 lalu.
Deklarasi Jakarta berisi tujuh poin:
1. Konferensi ini dengan tegas mengecam pernyataan Presiden USA Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Rezim Zionis Israel. Keputusan ini adalah ilegal dan melanggar seluruh hukum internasional dan resolusi PBB. Mayoritas negara telah menolak keputusan Trump.
Keputusan Trump telah mengancam kota suci Yerusalem, dan merupakan bentuk kelanjutan Yahudisasi yang terang dan berbahaya bagi Masjid suci Al-Aqsa, Kubah Batu, Gereja Makam Suci dan semua situs Islam dan Kristen lainnya.
2. Seluruh dunia menyaksikan fakta bahwa Deklarasi Balfour merupakan bukti sebuah bencana, Nakba (duka) bagi Palestina selama seratus tahun terakhir. Kami dengan suara bulat menyatakan bahwa Deklarasi Balfour adalah bentuk kejahatan terhadap Negara Palestina yang tidak dapat diampuni dan dengan demikian menuntut agar pemerintah Inggris meminta maaf atas kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan
3. Kami sangat mengutuk pendudukan dan penindasan sehari-hari yang dihadapi oleh orang-orang Palestina yang ditimpakan kepada mereka oleh rezim apartheid Zionis Israel.
4. Kami menyerukan kepada seluruh gerakan solidaritas internasional untuk Palestina, semua organisasi masyarakat sipil, LSM, aktifis Hak Asasi Manusia dan Perdamaian untuk berkumpul, bersatu, dan mendukung perlawanan bangsa Palestina, melawan pendudukan Zionis imperialis, untuk membela dan melindungi kota suci Yerusalem yang menjadi warisan kemanusiaan bagi warga dunia.
5. Kami secara khusus menyerukan kepada dunia Muslim untuk bersatu dan mengalahkan semua kekuatan yang menyebarkan perpecahan di antara negara-negara Muslim dan terus maju ke depan untuk mempersatukan dan menjalankan kewajiban agama Islam kita untuk pembebasan Palestina dan kota suci Yerusalem.
6. Kami mendukung hak untuk kembali bagi seluruh pengungsi Palestina yang secara etnis telah dimusnahkan oleh zionis.
7. Kami juga menyerukan agar berakhirnya pengepungan jalur Gaza dan pembangunan semua permukiman di Tepi Barat.
(ABI-Online/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar