Perang menyisakan penderitaan utamanya buat anak-anak dan wanita. Agresi militer Saudi terus dilakukan di Yaman. Baru-baru ini, seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia online, sebuah serangan terhadap bus yang mengangkut anak-anak di wilayah yang diduduki pemberontak Houthi di utara Yaman menewaskan dan melukai puluhan orang.
“Serangan terhadap sebuah bus yang berisi anak-anak di Pasar Dahyan, Saada Utara, rumah sakit yang didukung Palang Merah menerima puluhan jenazah dan korba luka-luka,” kata Komite Palang Merah Internasional (ICRC) lewat akun Twitter-nya, Kamis (9/8).
“Di bawah hukum kemanusiaan internasional, warga sipil harus dilindungi selama konflik,” kata ICRC
Televisi Houthi, pemberontak Yaman, Al-Masirah TV melaporkan 39 tewas dan 51 luka-luka. Sebagian besar korban anak/-anak.
Belum ada komentar dari koalisi pimpinan Arab Saudi, yang sejak 2015 mengintervensi Yaman untuk mengembalikan pemerintahan yang diakui internasional setelah terusir oleh Houthi.
Badan anak-anak PBB, UNICEF menyatakan sangat prihatin dengan laporan serangan terhadap bus yang mengangkut anak-anak tersebut.
“Saya menyaksikan dengan kengerian foto-foto dan video dari Saada di Yaman dan tidak bisa berkata-kata. Bagaimana itu bisa menjadi target militer? Mengapa anak-anak tewas?” kata wakil UNICEF di Yaman, Meritxell Relano lewat akun Twitter-nya.
Kamis lalu, serangan di sebuah rumah sakit dan pasar ikan di Pelabuhan Hodeida menewaskan sedikitnya 55 warga sipil dan melukai 170 lainnya, menurut ICRC.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi membantah bertanggung jawab atas serangan-serangan itu. Perang Yaman menewaskan 10 ribu orang sejak 2015 dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang menurut PBB terburuk di dunia.
(Al-Masirah/CNN-Indonesia/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar