Perwakilan Aksi 2411 menemui pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) di dalam kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Namun, mereka kecewa karena NasDem tidak menyambut baik perwakilan Aksi 2411.
Seorang koordinator lapangan, melontarkan kekecewaanya melalui pengeras suara di mobil komando.
Air kopi dan teh saja tidak diberikan kepada kami. Itulah kita melihat bagaimana mereka melihat menerima tamunya," kata pria itu melalui pengeras suara, Jumat (24/11/17).
Dia sebenarnya mengapresiasi sikap NasDem yang awalnya bersedia menerima perwakilan peserta aksi.
Namun, dia menyayangkan sikap Partai NasDem yang tak peka.
"Alhamdulilah kami diterima di satu ruangan yang kalau menurut saya layak disebut gudang karena banyak botol air mineral," tutur pria itu.
Orator lalu meminta agar Viktor Laiskodat dipecat dari kader NasDem. Menurut dia, ucapan Viktor jelas merupakan sebuah penistaan terhadap agama.
Aksi bertajuk 2411 ini menuntut agar aparat penegak hukum memproses laporan sejumlah partai politik terhadap Viktor yang dianggap telah melakukan ujaran kebencian saat berpidato di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pidatonya, NasDem menyebut sejumlah partai mendukung pembentukan khilafah karena menolak PerppU Ormas.
Alumni 212 mengultimatum NasDem apabila NasDem tidak memecat Viktor, maka peserta aksi akan memenjarakan Viktor.
"Jangan coba-coba melindungi penista agama. Jika melindungi, maka jangan salahkan jika Viktor dijadikan ahok kedua," ucap orator.
"Setuju dipenjarakan?," tanya orator.
"Setuju," jawab peserta aksi.
Usai berorasi di depan kantor NasDem, peserta aksi melanjutkan longmarch menuju kantor Bareskrim Polri di Gambir Jakarta.
(CNN-Indonesia/Info-Menia/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar