Avigdor Lieberman, Menteri Keamanan Israel, menyebut tiga perubahan yang sekarang terjadi di Timur Tengah: Hizbullah memperoleh pasokan senjata, kehadiran Rusia di medan Suriah, dan pengembangan sistem rudal Iran, membuat Israel semakin ketar-ketir.
Pernyataan Lieberman ini dilontarkan ketika ia meminta supaya budget militer Israel harus ditambah sebanyak 1 milyar dolar. Lalu, Netanyahu juga menuntut hal yang sama dengan alasan melawan setiap ancaman keamanan bagi etnis Israel.
Apakah eksistensi seluruh fariabel tersebut dan mengapa terimbas dalam tuntutan-tuntutan di atas?
Tuntutan untuk menambah budget keamanan tersebut bertentangan dengan kesepakatan yang telah ditandatangani oleh mantan Menteri Keamanan dan Menteri Keuangan Israel. Kedua kementerian telah sepakat budget keamanan di angka 300 milyar dolar.
Kesepakatan ini ditandatangani ketika perang Suriah tampak tidak menjanjikan. Akan tetapi, perubahan signifikan terjadi dan Israel semakin terancam dari arah utara.
Ancaman ini memaksa Irael untuk seluruh rancangan keamanan dan militer. Hal ini tentu menuntut supaya Israel memiliki senjata yang lebih modern dan sudah pasti biaya yang lebih tinggi.
Proses perubahan ini telah membuat badan-badan keamanan Israel tampak panik, karena tak seorang pun dari petinggi Israel yang sebelum ini membayangkan bahwa Rusia akan berubah menjadi sebuah kekuatan militer di kawasan ini.
Dalam persepsi Israel, Rusia hingga kini masih merupakan sebuah kekuatan regional dan input pasti untuk setiap permainan politik dan keamanan di medan Suriah. Lebih dari itu, Moskow juga partner muqawamah dalam memerangi terorisme.
(Al-‘Ahd/Jihad Haidar/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar